KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Polda Sulbar Luncurkan Aplikasi yang Hubungkan Anak Stunting dengan RS Bhayangkara

15 September 2023 | Berita, Media

Launching aplikasi Si Centing Siamasei di Aula Marannu Mapolda Sulbar Kamis (14/9/2023). (Foto: Polda Sulbar)

MAMUJU (stunting.go.id)- Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat meluncurkan aplikasi Si Centing Siamasei, sebuah sistem aplikasi digital untuk mendeteksi titik-titik stunting dan menghubungkannya dengan Rumah Sakit Bhayangkara Sulawesi Barat.

Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol. Adang Ginanjar, mengatakan aplikasi ini adalah sarana memudahkan akses masyarakat dengan bantuan kesehatan, khususnya rumah sakit milik Polri. “Peluncuran aplikasi ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam ikut serta menurunkan angka stunting di wilayah ini,” kata Adang Ginanjar di Mamuju, Kamis (14/9/2023).

Aplikasi ini bisa berkontribusi pada edukasi keluarga dan juga menjadi solusi nyata bagi permasalahan stunting yang memerlukan bantuan tenaga medik.

Aplikasi Si Centing Siamasei pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan keluarga tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan. Fitur yang dimiliki Si Centing Siamasei meliputi informasi dasar stunting, peringatan dan edukasi, dan pemantauan perkembangan balita serta nasihat asupan gizi yang dibutuhkan. Apabila ditemukan kasus, aplikasi akan menyarankan pengguna datang ke RS Bhayangkara dan aplikasi ini juga dapat mengatur pertemuan dengan tenaga medik atau dokter.

Ibu-ibu yang anaknya terindikasi stunting akan dibimbing untuk mengikuti program hospital parenting stunting. Kemudian rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu.

“Jika nanti ada kendala dalam penggunaan aplikasi ini, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada Polres atau Polsek terdekat atau Bhabinkamtibmas ya,” imbuh Adang Ginanjar.

Pj. Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi aplikasi ini. “Ini adalah salah satu bentuk dukungan Polri dalam menangani persoalan stunting di Sulbar,” katanya.

Stunting memang menjadi persoalan di Sulbar. Pemerintah Provinsi Sulbar berupaya melakukan berbagai intervensi langsung maupun tidak langsung, namun masih terdapat hambatan tradisi, terutama problem anak putus sekolah dan kawin muda. “Masalah ini satu paket dengan stunting dan kemiskinan ekstrem. Mari bersama-sama mengambil peran sesuai kapasitas masing-masing,” katanya.

Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di Indonesia pada tahun 2022. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di provinsi Sulawesi Barat sebesar 35 persen, naik 1,2 persen poin dari tahun sebelumnya sebesar 33,8 persen ( SSGI 2021).

Angka stunting Sulbar berada jauh di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20 persen. Ada kabupaten di Sulbar yang prevalensi stuntingnya ekstrem tinggi, yaitu Majene dengan angka 40,6 persen menurut SSGI 2022.(mjr.mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait