KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Perlu Sinergi Lintas Sektor untuk Capai Target Ketahanan Pangan dan Gizi untuk Penurunan Stunting

16 September 2021 | Berita, Media

Jakarta – Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu agenda prioritas nasional, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, terdapat 5 pilar dalam Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting. Salah satu pilar dalam Stranas stunting tersebut adalah ketahanan pangan dan gizi.

“Bagaimana ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat ini menjadi target yang harus kita kawal terus, jadi pilar ke-4 ini menjadi hal yang harus diperkuat,” kata Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden dalam Webinar Kebijakan dan Strategi Program Ketahanan Pangan untuk Percepatan Penurunan Stunting, pada Kamis (16/09) yang diselenggarakan Setwapres dan Badan Ketahanan Pangan (BKP).

Dalam Perpres 72/2021, terdapat sejumlah target ketahanan pangan dan gizi untuk mendukung penurunan stuntingyang harus dicapai pada tahun 2024. Target yang harus dicapai adalah pemanfaatan sumber daya pekarangan oleh 50 persen keluarga berisiko stunting, 90 persen keluarga berisiko stunting mengonsumsi ikan dan protein hewani, 90 persen Pasangan Usia Subur (PUS) dan miskin memperoleh bansos, 75 persen produk fortifikasi pangan yang ditindaklanjuti, 80 persen baduta memperoleh MPASI, dan 90 persen balita gizi kurang memperoleh tambahan asupan gizi.

“Kerja sama multi pihak menjadi penting (dalam pencapaian target), dari sisi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga desa.  Sinergi antar sektor paling tidak ada enam kementerian/lembaga inti terlibat dalam ketahanan pangan, selain Kementerian Pertanian, ada Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian terkait fortifikasi, dan Badan POM,” kata Suprayoga.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy menyampaikan peran BKP dalam mendukung pencapaian target ketahanan pangan dan gizi dalam penurunan stuntingtersebut. BKP terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi pangan, menguatkan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat serta melakukan pengayaan nilai gizi sumber pangan untuk meningkatkan ketersediaan pangan, melaksanakan stabilisasi pasokan dan distribusi pangan, serta mendorong peningkatan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Sarwo yang juga Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Pertanian  mengungkapkan salah satu komitmen Kementan dalam mendukung percepatan penurunan stunting adalah melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

“P2L dan LPM ini kita kembangkan dengan tujuan meningkatkan ketersediaan dan akses pangan yang bergizi, sehingga mendorong penguatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

P2L dikembangkan dengan mendorong keterlibatan aktif berbagai kelompok masyarakat untuk bertanam di pekarangan, sehingga setiap rumah tangga dapat memproduksi bahan pangan yang beragam dan bergizi. Dengan begitu, P2L berkontribusi bagi percepatan penurunan stunting.

Keterbatasan anggaran dari APBN menjadi salah satu hambatan yang menyebabkan pelaksanaan program P2L dan LPM belum dapat dilaksanakan di seluruh daerah. Karena itu, Sarwo juga menekankan pentingnya pemerintah daerah mereplikasi kegiatan P2L dan LPM ini untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan di daerah, dengan berbagai sumber pembiayaan,  termasuk APBD.

“Kami mendorong komitmen bersama untuk dapat mereplikasikan dan menjaga keberlanjutan program P2L dan LPM, dengan berbagai sumber pembiayaan. Kami harapkan dapat memanfaatkan pembiayaan lainnya untuk mendorong percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

***

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

Nathaniel Bassa
Unit Komunikasi & Knowledge Management
Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)/ TP2AK
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
+62818602510
Nathaniel.bassa@stunting.go.id

Beranda

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait