KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Peran Perguruan Tinggi dalam Penta Helix Penurunan Stunting

8 April 2021 | Berita

Sudah umum diketahui bila tanggung jawab penurunan angka prevalensi stunting nasional memerlukan keterlibatan aktif multi sektor dalam kegiatannya. Konvergensi adalah pendekatan yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan program dari pusat hingga desa. Elemen-elemen yang berada di dalamnya saling mendukung satu sama lain sehingga target-target nasional dan daerah, dapat lebih efektif tercapai.

Konsep penta helix mengandung pengertian yang hampir sama dengan konvergensi. Konsep pembangunan ‘penta helix’ adalah pelibatan lima elemen yakni  unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media dalam pembanguan nasional. Masalah stunting yang merupakan  prioritas nasional juga memerlukan keterlibatan elemen-elemen tersebut dalam upaya penurunan prevalensi nasional.

Perguruan tinggi atau akademisi semestinya memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penurunan prevalensi dan mendukung pelaksanaan program stunting. Peran perguruan tinggi ini menjadi topik Webinar Kedaireka “Kolaborasi Perguruan Tinggi dalam Mengatasi Stunting di Indonesia”, Kamis (1/4).“Syarat yang menjadi penting bagaimana kita melakukan konvergensi antar intervensi program yang selama ini masih dilakukan secara sektoral,” kata Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres, Suprayoga Hadi.

Dalam webinar yang diadakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemendikbud tersebut, Suprayoga menambahkan konvergensi tidak hanya dilakukan antar pemerintah saja. Penurunan stunting juga harus melibatkan stakeholder lainnya mulai dari dunia usaha, universitas dan organisasi profesi, organisasi masyarakati madani, mitra pembangunan, dan media. “Tapi kita garis bawahi disini ada potensi untuk memberdayakan lebih dari 1000 perguruan tinggi untuk mendukung penurunan stuntingdi 514 kabupaten/kota,” kata Suprayoga.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani menyampaikan siap mengerahkan potensi yang ada di Ditjen Dikti untuk mendukung penurunan stunting. Salah satunya dengan platform   Kedaireka yang dapat digunakan untuk kolaborasi stakeholder penta helix. “Penta helix ini selain dari pemerintah juga akademisi, kita akan menurunkan seluruh potensi yang ada di Ditjen Dikti baik negeri maupun swasta untuk mencapai tujuan yang kita inginkan (penurunan stunting),” kata Paristiyanti.

Ketua Umum Institut Gizi Indonesia, Abdul Razak Thaha, menjelaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam upaya penurunan stunting. Perguruan tinggi berperan menjaga sustainibilitas program penurunan stunting, memberikan bukti ilmiah pada pelaksana program, memperkuat kapasitas pemerintah kabupaten/kota, dan memberikan pendampingan dalam pengembangan model intervensi yang efektif, sekaligus sebagai bahan pembelajaran praktik baik. “Studi-studi menunjukkan apabila stunting tidak diatasi, akan turun menurun sampai ke generasi-generasi selanjutnya. Untuk itu, kami mengajak rekan-rekan dari perguruan tinggi untuk memberikan perhatian yang besar pada penurunan stunting,” kata Abdul Razak.

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait