KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Upaya Penurunan Stunting Tetap Harus Berjalan Walaupun Terjadi Pergantian Kepala Daerah

9 April 2021 | Berita

Wakil Bupati Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Mustar Labolo dan sejumlah OPD berkunjung ke kantor Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (7/4). Kunjungan tersebut untuk berkonsultasi tentang pelaksanaan program penurunan stunting di Kabupaten Banggai.

Mustar menyampaikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Banggai sudah menurun, namun masih terdapat sejumlah desa terutama di daerah terpencil yang masih memiliki angka prevalensi stunting tinggi.“Masih terdapat desa-desa yang masih jauh dari pendidikan, bahkan dengan gizi yang buruk menyebabkan IQ rendah dan stunting tinggi” kata Mustar.

Pemerintah Kabupaten Banggai telah bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk menurunkan stunting, seperti dengan Universitas Hasanuddin, maupun dengan sejumlah yayasan. Kabupaten Banggai juga telah melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting sebagai indikator Pilar 3 Stranas Stunting. Arahan dari Setwapres diharapkan dapat memberikan masukan bagi Kabupaten Banggai untuk lebih mempercepat penurunan stunting.

Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan, Abdul Muis yang juga selaku Ketua/Pelaksana Harian Tim Pelaksana Kegiatan Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (stunting) menyambut baik kunjungan ini.

Dirinya mengatakan bahwa upaya penurunan stunting harus dilakukan secara konvergen antar kementerian/lembaga dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, sejak tahun 2018 Setwapres mendorong agar terjadi konvergensi penurunan stunting. Di tahun 2021 diharapkan akan segera diterbitkan Peraturan Presiden yang  akan mengatur pelaksanaan penurunan stunting, termasuk memberikan peran yang lebih besar ke BKKBN untuk pelaksanaan di lapangan. “Nanti akan ada tim stunting sampai tingkat desa. Jadi mohon dukungan dari Pak Bupati agar program penurunan stunting dapat berjalan,” kata Abdul Muis.

Abdul Muis juga menekankan pentingnya pengumpulan data di lapangan. Dirinya berharap agar Kabupaten Banggai dapat mengumpulkan data hingga tingkat desa dengan menghindari tumpang tindih pengumpulan data. “Nanti ada data e-HDW, data KPM, ePPGBM, juga. Ditentukan siapa yang berhak mengambil data agar tidak ada tumpang tindih data. Akan lebih baik apabila Banggai juga memiliki dashboard. Kami berpikir apabila dashboard kami juga bisa beriringan dengan data dari dashboard daerah agar lebih update,” tambahnya.

Hal lainnya yang disorot adalah pentingnya kemitraan untuk Kabupaten Banggai. Diharapkan Kabupaten Banggai dapat memaksimalkan potensi kemitraan dengan tidak hanya terfokus pada CSR. Kemitraan dapat diperluas dengan sejumlah pihak seperti akademisi, ormas agama, LSM, pihak swasta, termasuk media.

Dalam kesempatan ini, Mustar juga menyampaikan bahwa masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banggai saat ini akan segera berakhir. Meskipun demikian, dirinya yakin bahwa bupati dan wakil bupati berikutnya akan tetap berkomitmen dalam upaya penurunan stunting.

Abdul Muis juga meyakini hal tersebut karena komitmen yang sudah diambil mewakili institusi (Kabupaten Banggai), sehingga tidak perlu lagi adanya penandatanganan komitmen dari bupati yang baru.

Stunting ini justru menjadi tren atau menjadi kesempatan bagi Banggai khususnya bagi bupati dan wakil bupati untuk menunjukkan inovasinya, karya-karya besarnya jadi tidak hanya sekedar menurunkan angkanya. Tapi juga prosesnya, bagaimana konvergensinya itu lebih penting,” kata Abdul Muis.

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait