KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

PEMKAB JEMBER AJAK LSM LOKAL TURUNKAN STUNTING

11 Oktober 2022 | Berita, Media

JEMBER- Pemerintah Kabupaten Jember melibatkan sejumlah institusi swasta untuk berkolaborasi dalam program percepatan penurunan stunting. Di antara yang digandeng adalah Plato Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, pengembangan komunitas, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kerja sama dengan NGO telah dijalin cukup lama, namun baru menyentuh ranah penyadaran publik. Edukasi publik yang sudah dilakukan banyak terkait risiko pernikahan anak, pengaturan jarak kelahiran, meningkatkan pelayanan pemeriksaan ibu hamil, dan meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi Balita. Semua ini dilakukan dalam bingkai program Risk Communication and Community Engagement (RCCE).

Sebelumnya, Pemkab Jember telah memiliki payung program, yaitu Gerakan Masyarakat Jember Peduli Ibu dan Balita (Gemar Jelita). Di dalamnya, aksi-aksi pencegahan dan penanganan stunting terus digencarkan dengan berbagai varian kegiatan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Pemkab Jember bersama Plato Foundation adalah workshop untuk meningkatkan cakupan imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pencegahan stunting. Kegiatan ini diarahkan untuk mendongkrak kesadaran publik tentang isu-isu kesehatan, khususnya strategi masa kehamilan, menyusui, dan merawat Balita hingga 1000 hari pertama kehidupan.

Direktur Eksekutif Plato Foundation, Dita Amelia, mengaku senang dapat membuat program kolaboratif dengan Pemkab Jember terkait stunting. “Pada dasarnya kami senang bisa membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemkab Jember bersama Yayasan Plato dan The United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menggelar workshop yang mengundang seluruh awak media massa. Mereka mendorong keterlibatan media untuk penyebarluasan informasi dan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terkait stunting dan implikasi jangka panjangnya.

Plt. Kepala Bidang Layanan Media dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember Erwin Prasetyo mengatakan, media memiliki peranan sangat penting dalam penyebarluasan informasi persoalan kesehatan, terutama untuk penanganan stunting. “Penyampaian informasi seputar kesehatan, seperti persoalan stunting dan imunisasi kepada masyarakat akan lebih masif dengan melibatkan media,” katanya.

Diketahui, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Kabupaten Jember menurut data SSGBI tahun 2019 tercatat prevalensi angka stunting mencapai 37,94 persen. Saat itu, Jember menduduki peringkat tertinggi kedua di Provinsi Jatim untuk kasus stunting. Namun pada tahun 2021, SSGI mencatat prevalensi angka stunting Kabupaten Jember telah turun menjadi 23,90 persen. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait