KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

NU Health Summit 2023 Dorong Penurunan Stunting Lima Provinsi

13 Agustus 2023 | Berita, Media

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berpidato pada pembukaan NU Health Summit 2023 di UIN Walisongo Semarang (13/8/2023). (foto: Kementerian Agama)

SEMARANG (stunting.go.id)– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar NU Health Summit 2023 di auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang, (13/8/2023). Dalam kegiatan yang bertajuk “Orkestrasi Harakah Kesehatan Mengawal Abad Kedua” itu, salah satu yang menjadi fokus pembahasan adalah percepatan penanganan stunting di lima provinsi.
Dalam kegiatan ini, yang mengambil peran sentral adalah Lembaga Kesehatan PBNU.

Pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan dalam bentuk kegiatan jangka panjang terkait program kesehatan masyarakat. PBNU mengambil bagian dalam hal ini sebagai bentuk keseriusan dalam pemecahan problem kesehatan masyarakat. NU sebagai organisasi masyarakat telah menjadikan kesehatan sebagai salah satu misi perjuangan sejak lembaga ini dilahirkan pada tahun 1926.

Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf membuka acara ini, ditemani Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dalam sambutannya, Gus Yahya menegaskan, lembaga berciri khas keagamaan seperti NU memiliki semangat ri’ayatul ummah, sehingga tidak hanya peduli dengan urusan ngaji atau pendidikan masyarakat secara umum. Tetapi ada aspek lain yang juga menjadi lahan kegiatan, yaitu persoalan ekonomi, keluarga, dan kesehatan.

“NU punya tanggung jawab jasmani dan rohani terhadap bangsa. Karena mindset tanggung jawab ulama itu dalam peran ri’ayatul ummah,” tutur Gus Yahya. Dengan peran yang luas tersebut, kata Gus Yahya, semua organisasi di tubuh NU harus mampu mendampingi, mengawani, dan merawat umat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dengan PBNU dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian persoalan kesehatan di Indonesia. Kerja sama yang akan segera berjalan meminta bantuan PBNU menyosialisasikan gerakan anak sehat yang kaitannya dengan stunting dan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia.

Beberapa pilot project untuk program tersebut adalah lima provinsi di Indonesia, dalam bentuk rumah sakit, klinik, hingga peran perguruan tinggi. Lembaga yang sudah dilibatkan adalah Asosiasi Rumah Sakit NU (ARSINU), Perhimpunan Dokter NU (PDNU), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan NU (Aptikesnu).

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga mengajak PBNU untuk memperkuat Posyandu dengan mengerahkan seluruh kader NU di seluruh Indonesia. Ketua Tanfidhiyah PBNU Alissa Wahid mengungkapkan, pihaknya bersedia melakukan program pendampingan masyarakat secara intensif. Di antaranya melakukan pendidikan keluarga di desa sehingga pencegahan stunting bisa dilakukan secara langsung. Pada tahap awal akan dilakukan di lima provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Utara. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait