KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Menurunkan Stunting Hingga 14 Persen pada 2024, Sektor Swasta Harus Terlibat Aktif

27 Oktober 2022 | Berita, Media

BREBES (https://stunting.go.id)– Keterlibatan swasta dalam program percepatan penurunan stunting terus ditingkatkan. Yang terkini, PT. Dexa Medica menggelar program edukasi ASI eksklusif bagi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Edukasi ini ditujukan agar ibu-ibu mengutamakan pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Selama ini, banyak ditemukan problem yang membuat pemberian ASI eksklusif tidak dapat dilakukan. Hal ini memerlukan solusi agar ibu-ibu memahami persoalan serta penyebabnya.

Hadir dalam acara ini, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Brebes Idza Priyanti, Presiden Direktur PT. Dexa Medica Hery Sutanto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar, Koordinator Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Kabupaten Brebes dr. Sigit Laksmana, dan Anggota DPR RI Dapil IX Harris Turino Kurniawan.

Dalam edukasi yang disampaikan oleh dr. Sigit Laksamana terungkap, berbagai penyebab dapat memicu ASI tidak mengalir dengan lancar. Di antaranya, teknik menyusui yang kurang tepat, misalnya kesalahan dalam pelekatan mulut bayi ke puting susu. Menunda asupan ASI dan jarang menyusui juga dapat berakibat aliran ASI menjadi kurang deras.

Terkadang disebabkan hal-hal eksternal, seperti efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat pilek atau KB hormonal. Kondisi atau penyakit tertentu juga dapat menjadi penyebab, misalnya diabetes, anemia, kurang gizi, dan gangguan hormon, seperti hipotiroidisme.

Bila gangguan itu bersifat medik, tentunya harus berobat ke dokter. Tetapi banyak pula faktor-faktor non medik yang seharusnya dapat dihindari. Misalnya gangguan psikologis, seperti stres berat dan depresi pasca melahirkan.

Kurangnya asupan ASI pada bayi dapat membuat berat badannya sulit bertambah. Hal ini tentu akan memengaruhi tumbuh kembang bayi. Bayi yang mendapatkan cukup ASI umumnya akan tampak aktif, sehat, dan mengalami peningkatan berat badan yang normal sesuai usianya.

Bupati Brebes Idza Priyanti mengingatkan, stunting di Brebes masih tergolong tinggi dan urgen diatasi oleh semua pihak. Saat ini, Kabupaten Brebes menjadi daerah yang memiliki angka stunting tinggi, di posisi ketiga terburuk se-Jawa Tengah. Prevalensi stunting di Brebes menurut survei SSGI pada tahun 2021, yaitu 26,3 persen. Angka ini di atas angka maksimal menurut WHO, yaitu 20 persen.

Bagi ibu-ibu menyusui, dianjurkan untuk mengonsumsi daun katuk untuk memperlancar ASI. Daun katuk atau Sauropus Androgynous terbukti secara ilmiah efektif meningkatkan status produksi ASI. Menurut dr. Ameetha Drupadi, daun katuk mengandung banyak zat gizi seperti asam folat, Vitamin A, B, C yang dapat meningkatkan hormon prolaktin yang mampu membuat produksi ASI meningkat.

“Daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI. Kadar prolaktin yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat, dan memperlancar produksi ASI,” katanya. Saat menyusui juga dianjurkan memperbanyak konsumsi karbohidrat, protein, lemak, dan buah-buahan.

Dalam kesempatan yang lain, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mendorong sektor swasta berpartisipasi secara aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting di Tanah Air. Pelibatan pihak swasta, terutama melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), adalah sangat penting. “Perusahaan itu harus ikut ambil bagian dalam penanganan stunting, wajib. Jadi, perusahaan di mana dia berdomisili harus ikut ambil bagian dalam intervensi percepatan penurunan stunting,” tegas Wapres.

Pemerintah saat ini hanya memiliki waktu yang pendek untuk menurunkan angka prevalensi stunting dari 24,4 persen (2021) menjadi 14 persen pada 2024. Dengan demikian, keterlibatan semua kementerian dan lembaga serta sektor swasta dan lapisan masyarakat perlu ditingkatkan. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait