KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Wapres Harap Posyandu Berperan sebagai Sentra Percepatan Penurunan Stunting

12 Agustus 2022 | Berita, Media

BANJARBARU- Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berharap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di seluruh Indonesia, dapat ditingkatkan perannya, sebagai sentra percepatan penurunan stunting anak-anak Indonesia.

Wapres menyampaikan harapan tersebut saat melakukan kunjungan ke Posyandu Kenanga, Jalan Gotong Royong RT 02 RW 04, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (11/8/2022).

Kata Wapres, mungkin ada Posyandu yang sudah berperan menurunkan stunting, ada yang masih dalam proses. “Tapi Kementerian Kesehatan [harus] menyiapkan seluruh Posyandu di seluruh Indonesia bisa melakukan pelayanan (penanganan stunting),” kata Wapres dikutip dari Okezone.com

Wapres menegaskan hal penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang. “(Angka prevalensi) stunting kita masih 24,4 persen pada 2021. Dalam waktu singkat ini, kita harus bisa menyelesaikan, karena keinginan kita nanti 2024 sudah tinggal 14 persen,” ujarnya.

Menurut Wapres berbagai upaya percepatan harus terus dilakukan termasuk dengan mengintegrasikan berbagai program dan anggaran mulai dari kementerian dan lembaga di tingkat pusat hingga pemerintah daerah. “Kita melakukan percepatan proses penanganan stunting, melakukan koordinasi antar kementerian pusat, kemudian juga melakukan koordinasi sampai ke bawah, [serta] didukung oleh sistem penganggaran yang kalau dulu mungkin hanya nasional, [tetapi] sekarang harus masuk di APBD juga,” ujarnya.

Tidak cukup sampai di situ, Wapres juga berharap pihak-pihak swasta juga ikut dilibatkan, terutama melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan masing-masing.
“Perusahaan itu harus ikut ambil bagian dari penanganan stunting, wajib. Jadi, perusahaan di mana dia berdomisili harus ikut ambil bagian dalam intervensi penurunan stunting,” tuturnya.

Wapres mencontohkan Kalimantan Selatan, yang menjadi salah satu wilayah dengan angka stunting tinggi. Menurutnya, proses mitigasi ulang saat ini tengah dilakukan untuk menetapkan sistem intervensi yang tepat di tiap daerah.

“Kita sedang melakukan mitigasi ulang, nanti per daerah. Kita ingin tahu kenapa terjadi (stunting tinggi), kemudian nanti bagaimana sistem intervensinya,” ujarnya.

Terkait penurunan angka prevalensi stunting pada 2024, Wapres menjelaskan bahwa secara nasional memang ditargetkan 14 persen. Namun, menurutnya, target di tiap daerah akan berbeda, kemungkinan di bawah atau di atas 14 persen.

“Jadi, target 14 persen tidak berarti untuk semua daerah. Ada daerah yang di bawah 14 persen, (bahkan) beberapa daerah itu sekarang sudah di bawah 10 persen. Tapi ada juga daerah yang memang agak besar, sehingga mungkin nanti pada 2024 tidak 14 persen, tapi misalnya 17 persen, (meskipun) hitungan seluruhnya secara nasional harus 14 persen. Dan perkiraan kita, dalam rapat koordinasi yang lalu bisa dicapai,” ujarnya.[]

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait