KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Wakil Presiden: Prevalensi Stunting Turun 1,6% Poin Per Tahun

9 Agustus 2023 | Berita, Media, Siaran Pers, Wapres RI

TUBAN (stunting.go.id)– Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin, meminta lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang kesehatan meningkatkan kapasitas alumninya hingga dapat memperoleh posisi penting di level global. Saat ini permintaan tenaga kesehatan dari seluruh dunia cukup tinggi, namun hal itu tidak bisa terpenuhi apabila sekolah kesehatan hanya menghasilkan lulusan yang biasa-biasa saja.

“Kampus perlu mengadakan kerja sama riset dengan rumah sakit dan institusi lain di dalam dan luar negeri, selain membekali alumni dengan kemampuan bahasa asing yang baik,” kata Wapres saat memberikan sambutan dalam acara wisuda III Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIK NU) Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023).

Pada kesempatan tersebut Wapres didapuk meresmikan gedung baru kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama, Tuban. Selain Wapres tampak hadir pula Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, Anggota DPR RI Komisi 7 Ratna Juwita, Bupati Tuban Halindra Farizky, dan para pengurus NU Tuban. Wakil Presiden didampingi istri, Hj. Wury Estu Handayani.

Wapres juga menekankan pentingnya hal-hal lain di luar kompetensi di bidang medik. “Tenaga medis harus memiliki komitmen dan integritas yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan, pengabdian masyarakat, dan berjiwa kebangsaan,” imbuhnya. Untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berdaya saing tinggi, diperlukan kontribusi dari semua pihak, yaitu kerja sama yang baik antara pemerintah, akademisi, dan seluruh lapisan masyarakat secara terpadu.

Wapres yang duduk sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat mengungkapkan, bidang kesehatan telah mengalami peningkatan cukup signifikan. Salah satu yang menjadi perhatian Wapres adalah persoalan stunting. Setelah lima tahun bekerja keras dari 2018, angka stunting di Indonesia sukses ditekan. Dari angka prevalensi 30,8% pada tahun 2018, kini prevalensi stunting telah turun signifikan menjadi 21,6% pada tahun 2022 (SSGI) atau turun rerata 1,6% per tahun. Saat ini, TP2S Setwapres bersama semua kementerian dan lembaga yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting tengah mengejar target yang ditetapkan Presiden, yaitu 14 persen pada tahun 2024.

Stunting adalah masalah global. Tidak hanya Indonesia, semua negara berkembang menghadapi masalah kekurangan gizi pada anak balita. Prevalensi stunting di seluruh dunia adalah sebesar 22 persen atau sebanyak 149,2 juta jiwa pada tahun 2020. Namun, tantangannya adalah Indonesia menduduki peringkat 115 dalam prevalensi stunting secara global pada 2022. Indonesia pun menduduki peringkat ke-4 sebagai negara berpenduduk terpendek di dunia, menurut World Pupulation Review 2023. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait