KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Turunkan Stunting melalui Penimbangan Balita ke Posyandu, Timbangan Didesain Odong-odong

22 September 2023 | Berita, Media

Timbangan kreatif kreasi Posyandu Desa Giripuro, Kecamatan Bumiaji, Kota Baru. (Foto: GKMNU)

KOTA BATU (stunting.go.id)- Desa Giripuro, Kecamatan Bumiaji , Kota Batu yang akan menjadi dampingan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memiliki kreativitas unik demi meningkatkan minat balitanya datang periksakan ke Posyandu. Mereka mengubah timbangan menjadi bentuk mobil-mobilan yang disukai anak-anak.

Menurut Kepala Dusun di Desa Giripuro, Muhammad Ifan Bahar, desanya mengalami masalah stunting tinggi. Ketika awal menjabat tiga tahun lalu, ia menghadapi persoalan kompleks. Di antara tingginya jumlah balita terindikasi stunting, ia menghadapi masalah minimnya minat warga mengunjungi dan periksakan anaknya ke Posyandu. “Ada fakta, anak-anak ketakutan saat ditimbang. Hal ini memengaruhi minat ibu datang ke Posyandu,” katanya.

Problem remeh ini menurut Ifan cukup mengganggu. Masalahnya, untuk pendataan stunting penimbangan harus akurat. Hal ini sulit dicapai apabila anak-anak menangis dan akibatnya ia terus bergerak. Maka dari itu muncul ide membuat timbangan yang lebih disukai anak, sehingga ketika ditimbang mereka tidak merasa insecure.

Kemudian, direalisasikan pembuatan timbangan berbentuk mobil, yang anggarannya diambilkan dari dana desa. Harganya cukup miring, hanya 1,5 juta per unit dan dilakukan oleh seorang kader desa sendiri. Ketika timbangan ini mulai diaplikasikan, hasilnya luar biasa. “Sekarang anak bukan tidak mau ditimbang, tapi tidak mau turun,” katanya.

Apakah ini ada pengaruhnya dengan penurunan stunting? Menurut Ifan, timbangan ramah anak ini menjadi salah satu pendorong, meskipun bukan faktor utama. Saat ini, anak balita di Desa Giripuro berjumlah 142 jiwa. Dari jumlah itu yang terindikasi stunted 92 anak. Meskipun masih tinggi, angka ini turun dari tahun sebelumnya 2021, yaitu 108 balita terindikasi stunting.

Desa Giripurno merupakan daerah pegunungan yang terletak di kaki gunung Arjuno, dengan ketinggian sekitar 650 meter di atas permukaan laut. Desa ini masih mengalami persoalan stunting di antara prevalensi stunting Kota Batu yang masih cukup tinggi, yaitu 25,2 persen menurut SSGI tahun 2022.

Menurut dr. Syifa Mustika, pendamping dari GKMNU-PBNU, secara ekonomi Desa Giripurno relatif baik, namun pola pengasuhan balita yang kurang tepat menyebabkan sunting di desa itu masih terus terjadi. “Pendekatan agama penting digunakan untuk mengintervensi kesadaran masyarakat agar orang tua memberikan ASI eksklusif, memeriksakan anaknya secara rutin ke Posyandu, memberikan imunisasi lengkap, mengonsumsi makanan yang bergizi, terutama protein hewani. Semua ini diajarkan oleh Islam,” katanya saat ditanya ketika memfasilitasi FGD Stakeholders Desa dalam rangka pencegahan stunting dalam pendekatan agama. “Meskipun Kota Batu merupakan pegunungan yang airnya bersih, namun akses air bersih dan sanitasi yang tidak layak memberikan sumbangan atas tingginya angka stunting di Kota Batu,” imbuhnya. (mjr.mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait