KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Target 2024 Zero Stunting, Bupati Wonogiri Petakan Kasus untuk Percepat Penanganan

10 Agustus 2022 | Berita, Media

WONOGIRI- Kabupaten Wonogiri menurut data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2021 merupakan kabupaten terendah ketiga dalam prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Wonogiri tetap serius berupaya menurunkan stunting, bahkan menargetkan Kabupaten Wonogiri harus bebas stunting pada tahun 2024.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengungkapkan tahun lalu sebanyak 4,917 anak berusia di bawah dua tahun yang mengalami stunting, kemudian Pemkab melakukan intervensi sehingga saat ini anak stunting tersisa 222 anak. Dia pun meminta agar intervensi segera dilakukan terhadap 222 anak tersebut.

“Semua lini bakal nyawiji (bersatu) untuk mengentaskan stunting,” katanya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa 9 Agustus 2022 dikutip dari Radarsolo, Jawapos.com.

Menurut data SSGI 2021, Kabupaten Wonogiri merupakan kabupaten terendah ketiga untuk tingkat prevalensi stunting di Jawa Tengah. Pertama yang paling rendah adalah Grobogan dengan prevalensi 9,6 persen, Magelang dengan 13,3 persen, dan Wonogiri dengan 14,0 persen. Daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Tengah adalah Wonosobo dengan 28,1 persen.

Joko mengatakan, sebaran kasus stunting di Wonogiri telah terpetakan, mulai dari nama hingga alamat domisili sang anak. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dipastikan siap melakukan intervensi.

“Itu nanti diintervensi, dikeroyok bareng oleh tim. Petanya kan sudah jelas, jadi mudah intervensinya,” terangnya.

Kasus stunting di Kecamatan Karangtengah paling menonjol. Sebab itu, Pemkab Wonogiri berencana menggelar peringatan Hari Anak Nasional di kecamatan setempat guna memberikan pemahaman kepada masyarakat secara umum.

“Tadi kami sampaikan, stunting bukan representasi miskin. Ada yang orang tuanya guru, anaknya mengalami stunting. Fakta di lapangan, ada keluarga yang secara ekonomi mampu, tapi anaknya stunting,” ucapnya.

Kata Bupati, pencegahan stunting dilakukan sejak dini. Sejak saat masih menjadi calon pengantin, sudah harus mendapatkan edukasi. Berlanjut ketika masa ibu hamil hingga 1.000 hari kehidupan pertama anak.

Dengan upaya dan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat, Joko Sutopo optimis pada 2024, Wonogiri bisa zero stunting. Apalagi kini sudah tersedia aplikasi Cinta Mutiara Keluarga yang disiapkan Pemkab Wonogiri untuk skrining potensi stunting.
Dari aplikasi itu bisa diketahui jumlah ibu hamil yang memiliki risiko buah hatinya mengalami stunting.

“Ibu hamil harus rutin memeriksakan kondisinya, baik ke bidan atau Puskesmas. Sekaligus untuk diskrining. Berapa persen yang kurang gizi, berapa persen yang stunting, itu terdata,” jelasnya.

Catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, jumlah ibu hamil pada awal 2022 hingga saat ini sebanyak 7.325 orang. Hingga Juli lalu, sebanyak 3.763 ibu hamil sudah melahirkan.

Di lain sisi, Kabupaten Wonogiri mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten/kota terbaik II kategori Perintis Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting Terintegrasi 2021 tingkat Jawa Tengah.
Penghargaan tersebut berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 002.5/69/2021 tertanggal 21 Desember 2021. Menurut Joko Sutopo, capaian itu didapat atas semangat Go Nyawiji yang di dalamya ada kebersamaan, totalitas, dan harmonisasi semua pihak. Kerja bersama itu selayaknya sebuah orkestra dengan dirigen kepala daerah.

“Banyak instrumen yang punya peran. Hasilnya, penurunan kasus stunting dari 24 persen menjadi hanya 12,8 persen. Kami sudah punya peta yang jelas sebanyak 222 anak stunting dan secepatnya diintervensi,” katanya.

Bupati memastikan semua pihak siap mengentaskan stunting, termasuk para kepala desa yang ingin daerahnya zero stunting.

Sementara itu, Selasa (9/8), dilakukan kick off imunisasi anak dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Bupati menerangkan, goal program tersebut adalah seluruh anak tervaksinasi lengkap. “Kami awali vaksinasi anak. Di dalamnya ada semangat yang luar biasa. Semangat menuju Indonesia emas,” ujar Joko Sutopo.()

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait