KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Surabaya Resmikan Lima Sekolah Orang Tua Hebat

31 Juli 2023 | Berita, Media

Sekolah Orang Tua Hebat (SOTB) di Pasuruan, Jawa Timur. [Foto: Pasuruankab.go.id]

Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), di lima kelurahan di Kota Surabaya. SOTH adalah sebuah sarana pendidikan informal berbasis Rukun Warga (RW) yang ditujukan untuk memperbaiki pola asuh orang tua terhadap balitanya. Sekolah pendek yang konsepnya diinisiasi oleh BKKBN bekerja sama dengan Pemerintah Daerah ini digelar sebagai jawaban atas berbagai permasalahan sosial dan kesehatan, salah satunya stunting.

Pemerintah Kota Surabaya termasuk salah satu pemerintah daerah yang menyambutnya dengan cepat. Pemkot Surabaya bersama Tim Penggerak PKK Surabaya langsung bergerak mewujudkan ide ini. Pada tahap awal telah didirikan 5 SOTH Bina Keluarga Balita (BKB) percontohan. Di antaranya BKB Harapan Bangsa Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes; BKB Pucang Kencana Kelurahan Pucang Sewu Kecamatan Gubeng; BKB Kuncup Teratai Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng; BKB Puspa Hati Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo; dan BKB Dahlia Indah Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo Surabaya.

Sekolah ini, meski sifatnya informal, telah dilengkapi dengan kurikulum pendidikan, silabus, pemetaan instruktur, rencana kegiatan pembelajaran, perangkat monitoring, jurnal, absensi peserta, absensi pengelola, buku tamu, bahkan memiliki lagu mars. SOTH didedikasikan untuk membangun komitmen dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak-anaknya sesuai ilmu dan metode yang benar. Maka dari itu SOTH memberikan program intensif kepada orang tua balita yang sebagian besar adalah generasi milenial.

Dari 5 SOTH di Surabaya ini akan terus dikembangkan hingga ada di 153 kelurahan di Surabaya. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, penyebab terjadinya stunting tidak hanya mengenai persoalan ekonomi, penyakit bawaan, atau kurangnya konsumsi makanan bergizi. Lebih dari itu disebabkan oleh kurang tepatnya pola asuh pada anak. Oleh sebab itu SOTH merupakan sekolah pengasuhan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh balita, khususnya agar lebih memahami kebutuhan psikologis anak. “Sekolah ini akan mengajrkan bagaimana orang tua mendidik anak yang baik, kami juga bisa mengarahkan orang tua mendidik anak karena terkadang ada anak yang tak mendapatkan kasih sayang orang tua,” kata Eri di Surabaya (31/7/2023).

Sekolah ini merekrut para orang tua beserta anak balitanya sekaligus. Jadi, saat orang tua mengikuti kelas, mereka belajar dan mendapat materi. Di sisi lain, anak-anak mereka bisa bermain untuk melatih gerak motoriknya, dengan pendampingan tenaga terlatih. Guna mendukung perkembangan anak, SOTH akan dilengkapi dengam berbagai fasilitas seperti trampolin, jungkitan, ayunan, perosotan, dan fasilitas lainnya. Setelah belajar, balita mendapat makanan bergizi, seperti susu maupun makanan bergizi yang lainnya. Dalam kurikulumnya, setiap angkatan akan mengikuti 13 pertemuan.

Dari monitoring pelaksanaan kegiatan ini tampak perubahan positif. Rini Indriyani mengungkapkan, pengamatan di SOTH BKB Harapan Bangsa Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya, setelah empat kali pertemuan para peserta dapat mengubah pola asuh mereka menjadi lebih baik, dari segi fisik maupun dari segi psikologi. “Ternyata mereka sudah merasakan banyak perubahan, yang dulu sering memarahi anaknya, sekarang tidak. Ketika menghadapi anaknya yang satu, berbeda dengan anaknya yang lain. Jadi mereka sudah merasakan manfaat ketika mengikuti SOTH,” jelasnya.

Salah satu peserta SOTH di di BKB Harapan Bangsa Kelurahan Karangpoh, Tandes, Indah Mustofa mengatakan, kegiatan ini banyak manfaat untuknya yang memiliki anak balita.
“Alhamdulillah banyak manfaat. Dulu saat anak tidak mendengarkan saya berbicara, saya memberikan hukuman fisik, entah mencubit atau memukul. Setelah mengetahui SOTH, saya mengerti metode atau cara berkomunikasi yang baik untuk anak,” katanya. Materi tentang masa kehamilan hingga melahirkan membuatnya mengerti kebutuhan gizi bagi anak sejak dalam kandungan. Demikian pula dengan cara menjaga kesehatan, menyusui, dan mendidik anak sesuai usianya, dapat lebih dipahami dan diterapkan. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait