KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

STIKES Turun ke Desa, Ajarkan Pemanfaatan Bahan Pangan Sekitar untuk Cegah Stunting

3 November 2022 | Berita, Media

Salah satu kegiatan Stikes Guna Bangsa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: Stikes Guna Bangsa)

SLEMAN (https://stunting.go.id)–Civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Guna Bangsa Yogyakarta menggelar Program Desa Siaga Stunting di Kelurahan Kepuharjo Sleman, Jumat (28/10/2022). Program Desa Siaga Stunting meliputi pelatihan pengukuran standar penilaian stunting, pelatihan kader Posyandu remaja, pelatihan kader Posyandu calon pengantin, dan pelatihan pengolahan menu makanan sesuai dengan standar gizi cukup.

Selain itu juga dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai kehamilan, penyuluhan dan pembentukan kelompok pendukung ibu, serta pelatihan pengelolaan taman gizi dan tanaman obat keluarga. Ketua Kegiatan Eka Vicky Yulivantina mengatakan, acara ini dihelat dengan tujuan agar masyarakat dapat mandiri dalam upaya pencegahan stunting di daerahnya, tanpa ketergantungan kepada pihak lain.

Sasaran acara ini disesuaikan dengan semua sasaran utama dalam rencana aksi tim percepatan penurunan stunting, yaitu remaja, ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, dan bayi berusia 0-59 bulan. Kepada masyarakat, STIKES Guna Bangsa mencoba memberikan pelatihan daya tahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya sekitar.

Ini adalah aksi STIKES Guna Bangsa sekian kalinya yang didedikasikan untuk percepatan penurunan stunting. Sebelumnya, perguruan tinggi yang berbasis di Condongcatur, Depok, Sleman ini bersama dengan Puskesmas Karangmojo II, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengadakan program serupa.

Keterlibatan kampus dan lembaga pendidikan dalam upaya percepatan penurunan stunting sangat diharapkan oleh pemerintah. Dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting, pemerintah menginginkan konvergensi program, baik antar kementerian-lembaga maupun swasta, perguruan tinggi, media, dan elemen masyarakat.

Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, yang duduk sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat menyebutkan, pemerintah terus menyusun strategi sebagai upaya mempercepat penurunan stunting melalui upaya konvergensi, kolaborasi, dan eksplorasi segala potensi yang dimiliki elemen bangsa Indonesia.

“Penanganan stunting di Indonesia harus melibatkan para pemangku kepentingan untuk melakukan sinergi dan kolaborasi, seperti kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, media, dan pihak swasta,” ujar Wapres.

Menurutnya, dengan melibatkan semua kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, swasta maupun perorangan, kasus stunting di Indonesia akan mengalami penurunan. “Jadi, kerja kolaborasi inilah yang kita andalkan, sehingga harus sudah kita petakan bahwa tahun ini akan tercapai penurunan yang signifikan melalui langkah-langkah yang sudah diprogram,” pungkas Wapres. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait