KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Raker Wapres Bersama 12 Gubernur, Menkes: Program Penanganan Stunting Harus Lebih Diperdalam

8 Agustus 2022 | Berita, Media

JAKARTA- Dalam rangka upaya mengejar target pemerintah dalam penurunan stunting dari 24,4 persen ke 14 persen pada tahun 2024, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan perlunya pendalaman terhadap program-program stunting.

Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan, terdapat dua program di dalam percepatan penurunan stunting, yaitu intervensi spesifik terkait dengan kesehatan, dan intervensi sensitif yang berkaitan dengan hal di luar kesehatan. Menurutnya, khusus pada intervensi spesifik, supaya diusahakan ibu hamil dan remaja putri tidak kekurangan zat besi dan tidak kekurangan gizi lainnya sehingga tidak terkena stunting untuk bayinya nanti.

“Untuk intervensi spesifik yang paling sensitif justru sebelum bayi itu dilahirkan, diusahakan ibu hamil maupun remaja putri tidak kekurangan zat besi dan tidak kekurangan gizi lainnya supaya tidak terkena stunting nantinya,” ucap Menkes dalam acara Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting yang dipimpin oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, pada Kamis, 4 Agustus 2022, dikutip dari Sindonews.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo berharap para Kepala Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dapat berkomitmen untuk menjalankan program stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

“Diharapkan para Kepala Daerah baik itu Gubernur maupun Bupati dapat berkomitmen untuk mencapai target berapa persen kah dapat menurunkan angka stunting,” ungkapnya.

Diketahui, menurut data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen pada tahun 2021, pemerintah menargetkan angka stunting pada 2024 turun ke angka 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, Presiden Joko Widodo pada 5 Agustus 2021 menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan itu mencakup strategi nasional percepatan penurunan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga ukuran tubuhnya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya.[]

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait