KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Pemkot Pagar Alam Kosultasikan Praktik Baik Pada TP2S-Setwapres

28 Oktober 2022 | Berita, Media

JAKARTA (https://stunting.go.id)—Mengejar target prevalensi stunting turun 14 persen pada tahun 2024, pemerintah daerah ‘lari’ mempercepat penurunan stunting di daerahnya. Tak terkecuali Pemerintah Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Sekretariat Wakil Presiden menerima kunjungan perwakilan dari Pemerintah Kota Pagar Alam di kantor pada Kamis (27/10/2022). Kunjungan ini adalah kali kedua konsultasi tentang percepatan penurunan stunting pada TP2S Setwapres. Sebelumnya, pada 12 Juli 2022, TP2S Kota Pagar Alam juga melakukan kunjungan konsultasi yang sama.

Jika pada pertemuan sebelumnya dibahas pelaksanaan 8 aksi konvergensi, optimalisasi kader kelurahan, serta peluang kemitraan untuk percepatan penurunan stunting, maka pada pertemuan kali ini banyak membahas pendokumentasian praktik baik dalam percepatan penurunan stunting.

Diketahui, prevalensi stunting Kota Pagar Alam pada tahun 2019 berdasarkan SSGBI adalah 39,19 persen, namun menukik tajam turun menjadi 15,5% berdasarkan SSGI tahun 2021. Penurunan yang tajam tersebut adalah buah dari kerja kolaborasi dari semua stakeholder di Kota Pagar Alam.

Informasi yang disampiakan tim dari Pemkot Pagar Alam, selama ini Pemkot Pagar Alam sudah menggalang kemitraan dengan pihak swasta. Di antara kemitraan dengan pihak swasta yang dipelopori oleh Tim Penggerak PKK Kota Pagar Alam adalah bersama dengan PT. Supreme Energy. Tim Penggerak PKK menata ulang Rumah Pola Asuh Anak dan Remaja.

Dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting, Rumah Pola Asuh Anak dan Remaja menyadar pada 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu, Rumah Pola Asuh Anak dan Remaja melakukan berbagai kegiatan yang dapat menarik minta remaja. Dari kegiatan ini disisipkan pesan-pesan yang mendukung penurunan stunting. Antara lain bahaya anemia pada remaja, dengan mengonsumsi langsung tablet tambah darah (TTD), dan pencegahan perkawinan anak.

Rumah Pola Asuh Anak dan Remaja juga melaksanakan kegiatan penyuluhan bagi orang tua, PAUD HI, dan penitipan anak bagi ibu yang bekerja.

Kemitraan lain yang dilakukan oleh Pemkot Pagar Alam, dilakukan dengan Bank Sumsel dan Babel. Bank Sumsel dan Babel menjadi mitra pemerintah dalam pengadaan 133 alat antropometri bagi Posyandu di seluruh wilayah Kota Pagar Alam. Saat ini, seluruh Posyandu yang tersebar di 35 kelurahan dan 5 kecamatan sudah memilih alat antropometri yang terstandar sebagai alat ukur pada setiap kegiatan Posyandu.

Di balik capaian penurunan stunting tentu saja ada banyak praktik baik yang mendukung. Pertemuan dengan TP2S Setwapres, Pemkot Pagar Alam membahas pendokumentasian praktik baik dalam percepatan penurunan stunting. Dokumentasi praktik baik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (nb/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait