KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

PASTIKAN STUNTING TURUN, SETWAPRES DAN BANK DUNIA KUNJUNGI SLEMAN

23 September 2022 | Berita, Media

JAKARTA—Memastikan percepatan penurunan stunting tidak cukup hanya diperoleh dari laporan. Kunjungan langsung ke lapangan, berdialog dengan penerima manfaat dan pelaksana di tingkat kecamatan dan desa, sangat diperlukan. Tidak hanya menyaksikan proses dan hasil, tetapi juga sekaligus mengidentifikasi permasalahan, kendala, dan menjajaki dukungan yang dibutuhkan.

Hal ini dilakukan oleh Sekretariat Wakil Presiden dan Bank Dunia, melakukan kunjungan langsung ke Dusun Dongkelan, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 19 September 2022.

“Kunjungan kali ini bertujuan untuk melihat perkembangan program penurunan angka stunting, termasuk melihat secara langsung aksi konvergensi di lapangan di Desa Sidorejo, Godean, Sleman,” jelas Deputi Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan (PMPP) Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Suprayoga Hadi yang juga Wakil Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) tingkat pusat dalam kunjungannya di Dusun Dongkelan.

Rombongan Setwapres yang dipimpin Deputi PMPP Suprayoga Hadi dan rombongan Bank Dunia yang dipimpin Direktur Eksekutif Mohd Hassan Ahmad disambut langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Dalam kunjungannya, rombongan berdialog dengan masyarakat dalam kegiatan Posyandu, kelas ibu hamil, Pendidikan Anak Usia Dini, dan kegiatan PKH. Selain itu, rombongan juga berinteraksi langsung dengan para pelaku yang terlibat dalam konvergensi stunting di lokasi kunjungan, serta dengan OPD yang membidangi program penurunan stunting di tingkat kabupaten.

Alternate Executive Director Bank Dunia Parjiono mengatakan bahwa penurunan stunting merupakan salah satu permasalahan yang menjadi perhatian nasional dan menjadi program prioritas Pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, Bank Dunia sangat memberikan perhatian, termasuk kunjungan ke lapangan ini.

Kabupaten Sleman Provinsi DIY dipilih menjadi lokasi yang dikunjungi, karena Kabupaten Sleman memiliki program penurunan stunting yang baik dan mampu menekan prevalensi stunting hingga di bawah rata-rata nasional.

“Di Sleman programnya sangat bagus, jauh di bawah rata-rata nasional. Bahkan, kami berbincang langsung dengan Bupati Sleman yang memiliki target hingga 5 persen pada tahun 2024. Target ini cukup menantang, tapi setelah kami melihat langsung di lapangan terkait metode yang dilakukan Sleman, kami yakin target tersebut dapat tercapai,” lanjut Parjiono.

Diketahui, Kabupaten Sleman termasuk daerah yang memiliki prevalensi stunting rendah, yakni 16,0 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Angka ini tidak hanya di bawah rata-rata prevalensi stunting nasional yang berada di angka 24,4 persen, tetapi juga di bawah rata-rata prevalensi stunting provinsi DIY yang berada pada 17,3 persen. Kabupaten Sleman berhasil menurunkan 4,1% poin dari tahun 2018 ke 2021. Pada tahun 2024, Provinsi DIY menargetkan turun menjadi 10,2%.

Bupati Sleman mengatakan kunjungan Tim dari Setwapres dan Bank Dunia menjadi suatu kebanggaan bagi Kabupaten Sleman. “Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menjalankan program percepatan stunting secara lebih maksimal,” katanya.

Wakil Bupati Sleman yang sekaligus menjadi Ketua TP2S Sleman mengatakan, kunjungan dari Setwapres dan Bank Dunia di Kabupaten Sleman diharapkan dapat memberikan wawasan terkait upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam program percepatan penurunan stunting. Selain itu, ia berharap program percepatan penurunan stunting yang dilakukan Pemkab Sleman ini dapat menjadi perhatian dari Bank Dunia dan pemerintah pusat.

Setelah kunjungan di lapangan, Tim Setwapres dan Bank Dunia diterima oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga Sri Sultan Hamengkubuwana X di Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pertemuan yang dikemas dalam bentuk jamuan makan siang membicarakan langkah-langka strategis yang akan ditempuh dalam upaya menekan angka stunting di Kota Pelajar Provinsi DIY. (nb/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait