JAKARTA– Dalam rangka mempercepat penurunan stunting, Pemerintah Daerah terus menciptakan inovasi dan kreasi yang efektif dan tepat sasaran. Salah satu bentuk aksi nyata dari komitmen ini, pada bulan Agustus 2022 yang lalu Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) Provinsi Sulawesi Selatan H Dollah Mando meluncurkan program inovasi “Sahabat Stunting” di Ballroom Hotel Grand Sidny, Pangkajene, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap.
Sahabat Stunting adalah pengembangan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK), program yang dikembangkan BKKBN. Jika TPK terdiri dari 1 orang kader PKK, 1 orang kader KB, dan 1 orang bidan, maka satu tim Sahabat Stunting terdiri dari 2 orang tenaga kesehatan, 5 orang kader, dan 2 orang tokoh masyarakat.
Sasaran dan metode pendampingan juga dikembangkan. Jika sasaran dari TPK adalah keluarga, dan teknik pendampingannya terkadang tertutup dalam menyampaikan masalah ke TPK, maka sasaran Sahabat Stunting adalah ibu hamil, ibu nifas, Balita, dan remaja putri, dengan teknik pendampingan yang lebih terbuka dalam menyampaikan masalah kepada Sahabat Stunting.
Peluncuran inovasi Sahabat Stunting yang digagas Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Sidrap Dr. Ns. H. Basra S.Kep., M.Kes juga dihadiri Ketua DPRD Sidrap H Ruslan, Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah, Kasdim 1420 Sidrap Mayor ARM Arie Widarto, dan perwakilan Kajari Sidrap. Selain itu, hadir juga Kepala Pengadilan Agama Sidrap Mun’amah, Ketua Baznas Sidrap H. Mustari, sejumlah Kepala OPD, Camat, Kepala Desa/Lurah serta seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sidrap.
Dollah Mando berharap program inovasi Sahabat Stunting ini bisa menurunkan kasus stunting di Kabupaten Sidrap. “Ini menjadi salah satu bagian dari komitmen bersama dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan, termasuk upaya menyiapkan generasi cerdas, sehat dan produktif,” jelas Dollah.
Lebih lanjut, Penjabat Sekda yang juga merangkap Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sidrap menuturkan “Untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting di Sidrap, dibutuhkan sebuah ide, gagasan atau inovasi Sahabat Stunting yang menjadi ujung tombak dan aktor penting dalam percepatan penurunan kasus Balita stunting di Sidrap sebagai manifestasi tanggung jawab negara dalam mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas.”
“Untuk jangka pendek dari program ini, yakni 2 bulan ada penurunan kasus Balita stunting di 10 desa/kelurahan. Untuk jangka menengah 1 hingga 2 tahun, angka kasus Balita stunting di 53 desa/kelurahan juga bisa turun. Selanjutnya, jangka panjang 3 hingga 5 tahun kasus Balita stunting bisa turun di 106 desa/kelurahan di 11 kecamatan di Kabupaten Sidrap,” tambahnya.
Diketahui, hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia ) tahun 2021, prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,4 persen, sedangkan prevalensi stunting Kabupaten Sidrap berada pada angka 25,4 persen. Dalam rangka percepatan penurunan stunting, pada tahun 2024 prevalensi stunting Kabupaten Sidrap diharapkan turun menjadi 14 persen. (nb/mw)