KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Mempercepat Penurunan Stunting, Pemprov Sulteng Mengintegrasikan Penanganan Kemiskinan

24 Agustus 2022 | Berita, Media

SIGI- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menduduki peringkat 8 sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.  Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tengah adalah 29,7 persen pada tahun 2021. Untuk itu, Pemerintah Provinsi  Sulawesi Tengah mencanangkan Gerakan Cepat Komitmen Bersama Penurunan Stunting Terintegrasi Penurunan Kemiskinan.

Kepala Bappeda Sulteng Cristina Sandra Tobondo berharap program tersebut mampu menurunkan angka Balita stunting di Sulteng. Gerakan tersebut dicanangkan di Desa Pakuli, Kabupaten Sigi. Program ini merupakan bagian dari respons Pemda Provinsi Sulteng di tengah masih tingginya angka Balita kekurangan gizi kronis atau stunting.

Program ini memiliki sasaran prioritas, yakni ibu hamil dan keluarga berisiko stunting. Mereka akan mendapat intervensi prioritas dari Pemda. Tidak sekadar pemberian makanan tambahan serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan Balita kurang gizi, namun juga dengan program pengentasan kemiskinan yang melibatkan organisasi perangkat daerah maupun kementerian. Sebanyak 6 desa di Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong menjadi lokasi pertama pelaksanaan gerakan tersebut.

“Ini menjadi role model bagi desa-desa lainnya di Sulawesi Tengah dalam upaya menurunkan stunting lebih cepat dan efektif. Tahap awal akan dilaksanakan di dua kabupaten,” kata Cristina Sandra Tobondo yang juga ketua Tim Gercep Penurunan Stunting Terintegrasi dengan Kemiskinan, akhir pekan kemarin dikutip dari Liputan6.com.

BKKBN menyebutkan bahwa persentase Balita stunting di Sulteng masih di angka 29,7 persen atau di atas rata-rata persentase nasional yakni 24,4 persen. Sebaran kasus stunting juga merata di 13 kabupaten maupun kota. Prevalensi stunting di Sulteng bahkan tertinggi kedelapan se-Indonesia.

Ibu yang tidak mendapat makanan sehat dan bergizi menyebabkan anak dalam kandungannya kekurangan nutrisi, sehingga anak mengalami stunting atau gagal tumbuh. Kondisi malnutrisi janin juga diakibatkan kurangnya konsumsi makanan bergizi, vitamin, dan mineral.[]

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait