Salah satu agenda kerja Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, Ibu Mari Elka Pangestu awal tahun 2022 di Indonesia, adalah melakukan kunjungan lapangan di Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2018 mendapatkan dukungan Bank Dunia melalui program INEY (Investing in Nutrition and Early Years) untuk percepatan penurunan stunting. Desa Tangkil merupakan salah satu desa prioritas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor untuk tahun 2021.
Desa Tangkil memiliki luas 644,27 ha, terdiri dari 4 dusun, 6 RW, dan 32 RT dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 10.906 jiwa dari 2.813 KK. Tahun 2018 terdapat 99 kasus stunting di desa ini. Tahun 2019 mengalami penurunan yang signifikan, kasus stunting turun menjadi 33. Hal serupa terjadi di tahun-tahun berikutnya, angka stunting di Desa Tangkil terus mengalami penurunan. Tahun 2020 terdapat 19 kasus dan tahun 2021 hanya ada 13 kasus.
Ibu Mari pada kesempatan mengunjungi Desa Tangkil tanggal 20 Januari 2022, melakukan serangkaian kegiatan. Dengan didampingi oleh Kades, Ketua penggerak PKK Desa Tangkil, serta Bidan Desa, Ibu Mari memulai dengan kunjungan ke Posyandu. Ibu Mari menyaksikan proses pemberian layanan di posyandu, berdiskusi dengan para kader Posyandu serta penerima manfaat dan sasaran prioritas yang berkunjung. Selanjutnya Ibu Mari menuju ke aula kantor desa Tangkil untuk pertemuan dengan para pelaku percepatan penurunan stunting yang lebih luas.
Pertemuan dimulai dengan sambutan selamat datang dan gambaran pelaksanaan 8 aksi konvergensi dari Pemda Kab. Bogor yang disampaikan oleh Kepala Bappedalitbang Kab. Bogor, Bapak Suryanto Putra M.Si. Kemudian Kepala Desa Tangkil Bapak Haji Acep Awaludin menyampaikan paparan mengenai pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di Desa Tangkil. Selanjutnya Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Setwapres menyampaikan sambutan. Bapak Abdul Muis kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Menurut Pak Asdep, penurunan angka stunting yang pada tahun 2021 mencapai 24,4% adalah merupakan buah dari kerja bersama semua pihak yang bergerak bersama dari pusat sampai dengan tingkat Desa/kelurahan.
Ibu Mari sendiri menegaskan dua hal dalam kesempatan tersebut. Yang pertama angka stunting Indonesia yang terus mengalami perbaikan, di tahun 2013 pada angka 37,2% kemudian tahun 2021 pada angka 24,4%. Yang kedua Ibu Mari mengapresiasi kemampuan Indonesia mengkoordinasikan begitu banyak K/L dan daerah, tidak banyak negara yang mampu melakukan hal tersebut.
Selanjutanya Ibu Mari kembali berdialog dengan pelaku percepatan stunting dari Desa Tangkil. Ibu Mari mendorong keberpihakan terutama pada ibu bekerja dengan mendorong tersedianya sarana ruang laktasi di lokasi kerja, sehingga para ibu menyusui dapat terus memberikan ASI pada anaknya sampai 2 tahun. Ibu Mari ingin memastikan kelas-kelas layanan di Desa seperti kelas ibu hamil, bina keluarga balita dan lain sebagainya sudah cukup menjawab semua kebutuhan dari pada sasaran, baik dai sisi sarana layanan, keberadaan dan kemampuan petugas layanan, kualitas layanan. Selain itu mengapresiasi pelayanan yang sudah dilakukan oleh kader Posyandu Desa Tangkil selama pandemic covid, yaitu sistim jemput bola, dimana para kader yang mengunjungi sasaran, tentu saja dengan penerapan prokes yang ketat.
Pertemuan ditutup dengan penyampaian kesan dari Ibu Mari Elka Pangestu: “Kunjungan ke Desa Tangkil adalah salah satu memori indah bagi saya”