POLMAN (stunting.go.id)- Kisah unik orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan sosial selalu menarik disimak. Salah satunya Rusmiati Aminuddin, yang rela blusukan di lereng gunung demi memberikan pelayanan kepada keluarga sasaran program stunting.
Rusmiati adalah bidan Desa Taloba di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang telah bekerja selama 14 tahun terakhir. Aktifitasnya setiap hari adalah berkeliling daerah untuk memantau kondisi balita dan ibu hamil. Ia naik motor Scoopy kesayangannya menempuh jarak berkilo-kilo meter melewati hutan dan pegunungan yang jalannya kombinasi antara aspal, jalan tanah, dan jalan setapak. Terkadang ia harus berjalan kaki menyeberang sungai lantaran di daerahnya banyak kampung yang terisolasi sungai yang belum dibangun jembatan. “Untuk kampung-kampung yang terpisah sungai, saya datang dua kali seminggu,” katanya.
Kunjungan kepada warga dilakukan berdua, berboncengan dengan salah satu staf Puskesmas. Meskipun layanan ini sudah menjadi tugasnya, namun Rusmiati memberikan lebih dari apa yang menjadi kewajibannya. Bahkan tak jarang ia merogoh kocek pribadi apabila melihat warga tak mampu yang tak dapat membelikan susu untuk anak balitanya.
Setiap hari Rusmiati tak pernah absen, kecuali apabila hujan deras dan banjir. Dua kondisi ini tak memungkin baginya melakukan kunjungan karena medan yang dilewatinya licin dan menjadi berlumpur. Namun apabila suasana kembali kondusif, ia akan melanjutkan aktifitas rutinnya itu.
Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengapresisi pekerjaan yang dilakukan Rusmiati Aminuddin. “Lebih bagus pekerjaan begitu, mengunjungi langsung sasaran yang membutuhkan secara door to door. Kami di sini terlalu banyak rapat-rapat dan seremoni, itu harus dikurangi,” katanya.
Kabupaten Polewali Mandar mencatat prevalensi stunting 36%, menempatkannya sebagai yang tertinggi di Sulawesi Barat. Kemudian disusul Kabupaten Majene 35,7%, Kabupaten Mamasa 33,7%, Kabupaten Mamuju 30,3% dan Kabupaten Pasangkayu 28,6%. (mjr/mw)