KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Ketua Bhayangkari Pastikan RS Bhayangkara Makin Ramah Layanan Stunting

16 Agustus 2023 | Berita, Media

PONTIANAK (stunting.go.id)- Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo, mengunjungi Posko Stunting yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, Selasa (15/8/23). Dalam acara Bhayangkari Peduli tersebut, istri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini mengawal beberapa kegiatan terkait program percepatan penurunan stunting nasional, salah satunya memeriksa instalasi layanan pemeriksaan balita dan ibu hamil berisiko tinggi. “Ini adalah Posko Presisi Stunting yang memang kita dirikan untuk membantu program pemerintah dalam pengentasan stunting,” ujarnya di Pontianak, Selasa (15/8/23).

Pada kesempatan itu, Ketua Bhayangkari memberikan 2000 paket bantuan makanan tambahan bergizi untuk anak stunting dan ibu hamil berisiko tinggi. Pemberian paket bantuan bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan ibu hamil berisiko tinggi stunting, pemberian makanan bergizi untuk anak balita, pemeriksaan kesehatan anak 0-2 tahun dan 2-5 tahun, edukasi menyusui, dan edukasi cara mengolah bahan pangan bergizi tinggi untuk orang tua, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Posko Presisi Stunting adalah Posyandu khas yang dibentuk oleh Polri, dengan populasi saat ini sejumlah 16 Posko di seluruh Kalimantan Barat. Posko ini merupakan salah satu wujud nyata Polri dalam aksi percepatan penurunan stunting. Di Posko tersebut, secara rutin dilakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil berisiko tinggi, anak-anak balita yang pertumbuhannya tidak maksimal, dan ibu menyusui. Di Posko ini pula, dilakukan edukasi kepada orang tua agar memahami pola asuh yang tepat serta gizi berimbang yang diperlukan anak.

Data pasien di Posko Presisi Stunting RS Bhayangkara, di seluruh wilayah Kalimantan Barat untuk anak usia 0-2 tahun terdapat 149 anak berstatus severely stunted dan 302 anak stunting. Kemudian, anak usia 2-5 tahun terdapat 137 severely stunted dan 400 lainnya stunting. Sedangkan ibu hamil yang kekurangan energi dan berpotensi melahirkan anak stunting berjumlah 110 orang. Adapun jumlah ibu menyusui sebanyak 1.669 orang.

Rumah Sakit Bhayangkara oleh Kapolri dijadikan rujukan berbagai kasus balita stunting. Hal ini memicu berbagai aksi positif yang dilakukan RS milik Polri ini dalam aksi nasional percepatan penurunan stunting. Di Jawa Timur, Polda Jatim menciptakan aplikasi Si Centing Jawi Wetan, yang dapat digunakan oleh ibu-ibu pemilik anak balita. Dengan aplikasi itu, pengguna dapat terhubung dengan delapan Rumah Sakit Bhayangkara di Jatim.

Aplikasi ini memberi layanan Posyandu Plus secara digital. Ibu-ibu tinggal mengisi data pengukuran bayi, lalu muncul tabel yang menunjukkan status kesehatan bayi. Apabila indikatornya stunted, maka akan dievaluasi oleh dokter gizi dan dokter anak. Kemudian aplikasi ini memberikan guidance yang jelas tentang tindakan apa yang bisa dilakukan oleh orang tua bayi. Aplikasi ini juga memiliki menu booking dokter, yang memudahkan pasien datang ke RS Bhayangkara dan mendapatkan pelayanan holistik. (mjr.mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait