KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

GUNA PERCEPAT TURUNKAN STUNTING, BARITO UTARA OPTIMALKAN TIM PENDAMPING KELUARGA

4 Oktober 2022 | Berita, Media

Rapat Koordinasi Program Penurunan Stunting di Kabupaten Barito Utara. (Foto: Borneoews)

BARITO UTARA- Intervensi langsung kepada sasaran program penurunan stunting menjadi prioritas kegiatan yang dilakukan Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk itu, tim pendamping keluarga diintensifkan kegiatannya untuk mempercepat penurunan stunting sesuai target.

“Tim pendamping keluarga yang dibentuk oleh tim percepatan penurunan stunting Barito Utara berjuang di lapangan dalam upaya penurunan stunting di daerah ini,BARITO UTARA” kata Bupati Barito Utara Nadalsyah, di Muara Teweh, Kamis (29/9/2022).

Para relawan telah diberi pelatihan dan pembekalan untuk melaksanakan tugas, yaitu mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, dan pendampingan anak usia 0-59 bulan. “Ini upaya kita sudah sesuai dengan yang tertuang dalam Perpres 72 Tahun 2021,” tambah Nadalsyah.

Saat Ini, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah memiliki persentase Balita stunting sebesar 27,4 persen pada angka SSGI tahun 2021.

Pemkab Barito Utara berupaya menekan angka prevalensi stunting dapat menurun hingga titik terendah. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis guna menurunkan prevalensi stunting sesuai dengan target pemerintah, yaitu 14 persen pada 2024.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan.

Dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan, bukan hanya pada masa depan anak itu sendiri namun juga akan berdampak pada keluarga serta bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kelangsungan pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang.

Audit kasus stunting juga telah dilaksanakan oleh Kabupaten Barito Utara untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran dan penyebabnya. Penyebab perlu ditemukan agar pencegahan dapat dilakukan dan di masa mendatang masyarakat dapat lebih preventif mengantisipasi. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait