KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Bupati Klaten Sri Mulyani Dikukuhkan Jadi Bunda Asuh Anak Stunting

7 Desember 2022 | Berita, Media

Bupati Klaten Sri Mulyani pada saat ditetapkan sebagai bunda asuh anak stunting pada acara pencanangan Program Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) di Pendopo Kabupaten Klaten, Rabu (30/11/2022).

KLATEN (https://stunting.go.id)- Sri Mulyani resmi dikukuhkan sebagai bunda asuh anak stunting. Penetapan ini dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam acara Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting), yang digelar oleh BKKBN di Pendopo Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten, Rabu (30/11/2022).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Widwiono, secara simbolis memberikan selempang kepada Bupati Klaten Sri Mulyani, disaksikan segenap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klaten, Forkopimda, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S), Dharma Wanita, dan para tamu undangan lainnya. “Saya berharap dapat mengemban amanah sebagai bunda asuh anak stunting. Hal ini dapat kita lakukan bersama-sama secara sinergis agar Kabupaten Klaten dapat turut menyumbang target penurunan stunting secara nasional,” katanya.

Dalam acara ini diberikan paket bantuan peningkatan gizi kepada 100 anak dan 10 paket bantuan “Bunda Asuh Anak Stunting” kepada 10 anak lainnya. Sri Mulyani mengatakan, Pemerintah Kabupaten Klaten terus mengupayakan penurunan angka stunting, salah satunya melalui acara Gong Ceting ini. Program ini merupakan kerja sama BKKBN dan Pemkab Klaten serta unsur perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta.

Program Gong Ceting ini melibatkan banyak mahasiswa untuk menyosialisasikan kampanye cegah stunting dan pendampingan keluarga. Dalam hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikerahkan untuk memberikan pelatihan kepada remaja, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu yang memiliki anak Baduta (bayi di bawah dua tahun). Sementara ini lokasi yang dipilih adalah 10 desa di 10 kecamatan se-Kabupaten Klaten.

Sri Mulyani mengajak semua elemen berkontribusi aktif dalam program percepatan penurunan stunting, termasuk menjadi bapak asuh anak stunting. Dengan langkah partisipatif dari semua pihak diharapkan dapat mengatasi masalah stunting di Klaten, khususnya di lima kecamatan dengan kemiskinan ekstrem.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting Provinsi Jawa Tengah masih 20,9 persen, sedangkan prevalensi stunting Kabupaten Klaten 18,8 persen. Klaten sendiri mengklaim telah menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 10,7 persen, berdasarkan data hasil penimbangan serentak di bulan Agustus 2022.

Dengan berbagai program yang ada, Kabupaten Klaten telah berhasil menekan angka stunting secara signifikan. Data prevalensi stunting tahun 2018 memberitahukan bahwa prevalensi stunting Klaten masih di 29,6 persen. Berarti telah terjadi penurunan sebesar 8,8 persen dalam tiga tahun. (mjr/mw)

 

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait