KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

BULOG ANTAR BERAS LANGSUNG KEPADA KELUARGA SASARAN STUNTING

29 September 2022 | Berita, Media

Pemimpin Wilayah Bulog Kalimantan Barat, Bambang Prihatomoko menyerahkan bantuan paket bahan makanan kepada keluarga berisiko stunting di Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (28/9/20022). Foto: Bulog.co.id

PONTIANAK- Badan Urusan Logistik (Bulog) memberikan bantuan beras fortivit kepada 50 ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan 30 Balita rawan gizi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Bantuan ini disuplai guna memenuhi kebutuhan selama 3 bulan, dengan total paket sebanyak 2.520 kg.

Ini adalah bagian dari komitmen Bulog terlibat langsung dalam program percepatan penurunan stunting secara nasional, yang dikemas dalam program “Bulog Peduli Gizi”. Program ini pada tahun lalu telah menjangkau enam provinsi, dan pada tahun ini akan dilipatgandakan.

Bantuan diserahkan oleh Pemimpin Wilayah Bulog Kalimantan Barat, Bambang Prihatomoko kepada keluarga penerima, pada Rabu (28/9/20022). “Bulog sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pangan. Dalam hal penurunan stunting, kami berkomitmen untuk turut serta menyukseskan program ini, karena penurunan stunting adalah program prioritas nasional”, kata Bambang.

Pada kesempatan tersebut, Bulog juga menggelar Penyuluhan Gizi Sehat dan Pelatihan Mengolah Makanan Sehat, yang menghadirkan dokter spesialis anak. Ibu-ibu yang hadir antusias mendengarkan penyuluhan dan juga penimbangan serta pengukuran bayi.

Intervensi langsung kepada keluarga berisiko stunting adalah ujung tombak program penurunan stunting. Distribusi bahan makanan dan gizi pelengkap kepada keluarga sasaran mencerminkan pendataan yang baik dan pengetahuan yang komprehensif oleh OPD di lapangan.

Dalam menangani stunting, diperlukan perencanaan yang baik disertai analisis situasi. Dengan demikian, problem stunting dapat terpetakan dengan jelas sebarannya dan ditemukan penyebabnya.

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Suprayoga Hadi menegaskan, pemerintah terus memaksimalkan program ini secara kuantitatif dan kualitatif.

“Kami tidak akan setengah-setengah dalam menuntaskan persoalan ini. Kami kerahkan segala upaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting ke level 14 persen pada tahun 2024,” katanya.

Saat ini, pemerintah mendorong aksi konvergensi program penurunan stunting dari pusat hingga tingkat desa, agar bisa menyasar sasaran program rumah tangga. “Mengentaskan stunting menjadi salah satu kunci untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM di masa depan,” tambahnya.

Penurunan stunting ditetapkan sebagai salah satu program prioritas pemerintah, karena dapat berdampak buruk pada generasi mendatang. Problem kekurangan gizi di periode awal kehidupan ini dapat menurunkan kecerdasan, imunitas tubuh, produktivitas, dan perkembangan fisik yang pada akhirnya nanti dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan secara nasional. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait