KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Wapres Minta Baznas Bantu Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

22 November 2022 | Berita, Media

Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam acara silaturahmi dengan pimpinan Baznas Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Hotel Sunan, Solo, (21/11/2022). Foto: Setwapres

SURAKARTA (https://stunting.go.id)- Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mengajak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengambil peran strategis dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting.

Dalam acara silaturrahim dengan pimpinan Baznas Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah di Hotel Sunan, Solo, (21/11/2022), Wapres menekankan perlunya semua pihak memberi perhatian pada kemiskinan ekstrem dan stunting.

Ditegaskannya, stunting bukan hanya masalah kesehatan tapi juga ekonomi dan sosio kultural yang dapat berakibat memengaruhi generasi bangsa ke depan. Masalah ekonomi bisa berdampak pada sulitnya mengembangkan diri dan memengaruhi tumbuh kembang. Bila ini dibiarkan akan menjadi beban masa depan.

“Karena itu, prevalensi stunting kita targetkan pada tahun 2024 itu (turun) 14 persen. Sekarang ini masih 24,4 persen,” kata KH. Ma’ruf Amin.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan ekstrem pada 2021 adalah 4 persen atau 10,86 juta jiwa. Sedangkan angka kemiskinan berada di 26,5 juta atau 9,71 persen. Di sinilah Baznas dapat berperan membantu mereka dengan cara memberi perhatian khusus.

Sebagai lembaga penyalur amal, Baznas dapat menghimpun dana zakat, infak, dan sedekah, untuk didistribusikan kepada keluarga-keluarga yang memiliki masalah pangan, di mana pun berada. “Peran Baznas di sini sangat penting dan sangat strategis untuk membantu pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting,” jelas Ma’ruf Amin.

Kementerian Sekretariat Negara, melalui Sekretariat Wakil Presiden memiliki bagian khusus yang menangani kemiskinan ekstrem dan stunting. Program penanggulangan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting dijalankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, banyak kemungkinan yang belum tersentuh oleh APBN dan APBD, karena terbatasnya anggaran. Maka dari itu, Baznas dapat memberikan penguatan pada program pemerintah terkait kemiskinan ekstrem dan stunting ini. “Saya yakin, Baznas sebagai lembaga yang sudah dirasakan manfaatnya ke depan akan semakin punya posisi yang lebih penting dan strategis,” tambahnya. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait