KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

WAPRES KH. MA’RUF AMIN HARAP FATAYAT NU IKUT KERJA KERAS TURUNKAN STUNTING

18 Juli 2022 | Berita, Media

PALEMBANG- Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin mengajak kader-kader Fatayat NU ikut bekerja keras dalam menyukseskan program-program pemerintah untuk memajukan perempuan Indonesia, di antaranya adalah pemberdayaan kesehatan ibu dan anak, agar anak-anak Indonesia terhindar dari stunting.

“Masih dibutuhkan kerja lebih keras untuk terus memajukan perempuan-perempuan Indonesia. Dalam hal ini langkah-langkah strategis Fatayat NU sangat diharapkan,” kata Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin saat membuka Kongres ke-XVI Fatayat NU di Jakabaring, Palembang, Jumat, 15 Juli 2022.

Wakil Presiden RI mengajak Fatayat NU untuk terus memperkuat pemberdayaan perempuan dan ikut serta menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini, melalui penyelenggaraan Women-Twenty (W20), dengan empat isu prioritas, yaitu penghapusan diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan partisipasi perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Saya mendorong Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda Presidensi G20 Indonesia yang terkait dengan isu-isu pemberdayaan perempuan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Fatayat NU periode 2015-2022 Anggia Ermarini mengungkapkan kepengurusan yang telah dipimpinnya selama 2015-2022 telah menjalankan banyak program yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan anak.

Di antara program yang telah dijalankan adalah permasalahan stunting yang dapat memengaruhi kualitas generasi muda Indonesia ke depan. Sebab, kekurangan gizi pada anak saat masa kandungan dan pertumbuhan, utamanya seribu hari kehidupan pertama anak dapat memiliki dampak terhadap gangguan kognitif.

Menurutnya, gangguan kognitif akibat stunting bisa mengakibatkan anak sulit belajar, tidak konsentrasi, kekebalan tubuh rentan, hingga tingkat kecerdasan rendah. “Ini akan sangat memengaruhi kualitas generasi kita ke depan,” kata Anggia.

Untuk itu, Bidang Kesehatan Fatayat NU telah melakukan berbagai pendampingan, di antaranya sosialisasi kepada Posyandu serta pendamping anak, mengenai pola asuh yang ideal, untuk mencegah stunting. Mengapa pendamping anak, karena menurutnya, ibu yang bekerja biasanya ada pendamping anak di rumah. Mereka lah yang menjadi target sosialisasi yang sudah dilakukan Fatayat NU.[]

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait