JAKARTA (stunting.go.id)- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat memahami stunting secara menyeluruh agar memiliki pemahaman yang utuh tentang stunting dan bahayanya. Menurut Menkes, stunting seharusnya dicegah, bukan diobati. Untuk dapat mencegahnya, diperlukan kesadaran publik yang tinggi tentang stunting dan bahayanya.
“Jadi masalah stunting seharusnya dicegah sejak anak dalam kandungan, bukan diobati bila sudah telanjur,” kata Budi Gunadi di sela-sela peluncuran Gerakan Anak Sehat di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Utama, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (31/10/2023).
Untuk dapat mencegah stunting diperlukan kesadaran tingkat tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, pemberian informasi yang komprehensif tentang stunting penting diberikan oleh petugas di lapangan.
Pencegahan stunting dilakukan agar kondisi gizi buruk tidak berkembang semakin buruk bagi anak. “Sebenarnya kalau anak sudah stunting itu ibarat penyakit stadium lima, sudah telat,” tutur Menkes. Maka semua pihak sebaiknya lebih waspada untuk mencegah jangan sampai ada stunting di dalam keluarga.
Prinsipnya, setiap orang tua perlu menjaga agar anaknya tetap sehat, jangan sampai sakit, dengan cara memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin. Untuk itu, diperlukan kepekaan masyarakat terhadap tanda-tanda stunting agar dapat diantisipasi sesegera mungkin.
Menurut Menkes, ini adalah salah satu cara agar stunting dapat dicegah sampai angka terendah. Apabila program pencegahan stunting hanya dilakukan pemerintah, maka yang tertangani hanya kasus-kasus yang sudah terjadi, karena pemerintah melakukan intervensi berdasarkan laporan pemantauan Posyandu. Pada dasarnya pemerintah tidak mungkin menjalankan program penurunan stunting sendirian tanpa melibatkan publik.
Sejauh ini pemerintah telah semaksimal mungkin menjalankan aksi nyata. Tetapi sebagai penerima manfaat program, masyarakat tidak boleh pasif. Orang tua dan masyarakat harus waspada bila berat badan anak tidak naik dalam kurun waktu tertentu. “Kalau berat badan anak tidak naik, nah itu sudah enggak sehat, cepat-cepat dikirim ke Puskesmas, itu ada tata laksananya,” tambah Menkes. (mjr.mw)