KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Pemkab Rembang Kampanye Akbar Konsumsi Tablet Tambah Darah

23 November 2022 | Berita, Media

Kampanye Tablet Tambah Darat (TTD) dan peluncuran Program Stunting pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, Rembang, Jawa Tengah (20/11/2022). Foto: Pemprov Jateng

REMBANG (https://stunting.go.id)- Tak kurang dari 15 ribu orang berjubel di Jl. Kartini, Rembang, Jawa Tengah, Minggu pagi (20/11/2022). Dalam balutan kaos dan celana training, belasan ribu orang yang akan melakukan jalan sehat ini dengan saksama mengikuti arahan Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Bupati meluncurkan program yang diberi nama Telponi atau “Temokno, Laporno, Openi” yang secara harfiah berarti “temukan, laporkan, dan rawat.”

Program ini menjadi gerakan berbasis partisipasi masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian terhadap ibu hamil yang mengalami masalah gizi dan penyakit tertentu. Tujuannya adalah untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dan menekan prevalensi stunting. “Telponi ini merupakan suatu sistem, di mana akan kita gunakan untuk menangani berbagai permasalahan kesehatan, seperti AKI, AKB, dan stunting, dengan cara mengajak peran serta masyarakat,” ungkap Bupati. Pada kesempatan yang sama juga dirilis program Semua Masyarakat Rembang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Kabeh Marem STBM).

Pada acara yang mendatangkan ibu-ibu muda warga Rembang ini, Bupati menegaskan bahaya stunting pada balita pada seribu hari pertama kehidupannya. Stunting pada umumnya terjadi akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu lama, bahkan sejak janin berada dalam kandungan. Ibu hamil yang mengalami anemia merupakan salah satu penyebab kekurangan gizi pada bayi, karena asupan gizi yang dikonsumsi bayi melalui plasenta minim zat besi. Di berbagai daerah di Indonesia, kasus anemia pada remaja putri banyak ditemukan dan dianggap sebagai salah satu hulu persoalan stunting.

“Berdasarkan hasil penelitian, remaja putri di Indonesia yang mengalami anemia ada 30 persen,” tandas Bupati. Untuk mengatasi hal tersebut, remaja putri berusia 12-18 tahun, atau ketika duduk di bangku SMP atau SMA harus mengonsumsi Tablet Tambah Darat (TTD). “Hari ini sekalian kita memulai untuk minum tablet tambah darah dalam rangka mencegah stunting bagi remaja putri,” imbuhnya.

Gerak jalan yang digelar ini adalah dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58. Kegiatan yang berpusat di depan kantor Dinas Kesehatan itu juga jadi sarana kampanye minum Tablet Tambah Darah (TTD) dan penyuluhan stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr. Dini Nuraida menambahkan, remaja putri yang kekurangan sel darah merah berisiko tinggi mengalami anemia pada masa kehamilan. Hal itu akan menghambat pertumbuhan janin sehingga berpotensi stunting. Konsumsi TTD sebaiknya dilakukan rutin seminggu sekali satu tablet. Hal itu dilakukan selama 52 minggu, mengawal masa kehamilan, meliputi pra kehamilan hingga pasca persalinan. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Rembang memberikan TTD gratis bagi remaja putri. “Namun, itu sebagai pemicu saja dan tentu belum dapat menyentuh remaja putri secara keseluruhan,” katanya.

Dengan kampanye masal seperti ini, Pemkab Rembang berharap masyarakat bisa memahami betapa pentingnya TTD dan bisa secara mandiri membelinya. Harga TTD terbilang murah, ada berbagai merek dengan kisaran harga Rp10.000 berisi 10 tablet. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait