KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Mengapa Mencegah Stunting Penting?

9 Maret 2021 | Lainnya

Judul Buku                  : Pencegahan Stunting, Pentingnya Peran 1000 Hari Pertama Kehidupan

Penulis                         : Endang L Achadi, dkk

Halaman                      : xvii + 176 hlm.

Penerbit                       : PT Rajagrafindo Persada, Depok.

Tahun terbit                  : 2020

Cetakan                       : Pertama, Juli 2020

Banyak sebetulnya tulisan tentang stunting diterbitkan di Indonesia. Berseraknya narasi stunting di Indonesia tak lepas dari keseriusan banyak pihak di Indonesia yang sejak tahun 2012 mengupayakan agar program pencegahan stunting menjadi salah satu fokus dalam upaya membangun generasi unggul di Indonesia. Kemunculan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) atau Stranas Stunting menjadi tonggak dari keseriusan pemerintah untuk konsisten menurunkan angka stunting di Indonesia hingga mencapai14% di tahun 2024.

Buku ini merupakan salah satu upaya untuk kembali menyegarkan ingatan, memberikan pengetahuan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia untuk paham dan mengerti, yang pada akhirnya bisa berpartisipasi dalam upaya pencegahan stunting. Buku ini cukup paripurna dalam mengulas stunting dari aspek kesehatan masyarakat. Berbagai data terkini disajikan dengan bahasa ilmiah yang tidak bertele-tele dan mudah dipahami.

Buku terdiri dari lima bab, Bab 1 membahas tentang stunting dan sedikit ulasan tentang status gizi lainnya dan menjadi pintu pertama bagi mereka yang ingin mengetahui tentang hal-hal mendasar terkait stunting. Pembahasan meliputi pengertian, faktor penyebab langsung, tidak langsung, dan faktor yang mendasari, baik di dalam kandungan maupun setelah lahir, serta aspek lainnya tentang stunting (catch up growth dan tren pertumbuhan tinggi badan).

Masuk ke Bab 2, substansi diuraikan lebih dalam. 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) diperinci, bagaimana mekanisme dan mengapa periode 1000 HPK penting. Bab ini akan mengurai berbagai data dan fakta yang menguatkan premis bahwa periode 1000 HPK merupakan periode yang kritis, tetapi pada saat yang bersamaan merupakan periode yang memberikan peluang emas untuk perbaikannya.

Pada Bab 3, pembaca disuguhkan data dan fakta salah satu dampak dari masalah pertumbuhan dan perkembangan pada 1000 HPK, yaitu terhadap kemampuan kognitif atau kecerdasan.  Di bab ini ditunjukkan bagaimana kesesuaian bukti dari Indonesia dan dunia secara global tentang keterkaitan stunting pada usia dini dengan kemampuan kognitif  sehingga hal ini mempertegas pentingnya prioritas mengatasi stunting pada kelompok 1000 HPK.

Pembahasan berikutnya menyoal tentang dampak dari masalah pertumbuhan dan perkembangan pada 1000 HPK terhadap berbagai penyakit kronis. Yang menarik, di bab ini juga dibahas bagaimana peran mikrobiom (koloni mikroba atau bakteri) pada usia dini terhadap risiko penyakit tidak menular (PTM). Seperti yang diketahui oleh kalangan kesehatan, bahwa mikrobium pada usus bayi dan anak menjadi salah satu fokus perhatian, karena perannya terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak usia dini, sangat besar dalam mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.

Di bagian terakhir pembahasan, yakni Bab 5, apa yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya dirangkum menjadi rekomendasi tentang program dan kebijakan yang mendukung upaya Stranas Stunting.

Buku 176 halaman yang disusun dan melibatkan 16 pakar dalam bidangnya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FM UI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Human Research Centre Indonesia Medical Research Institute (HNRC IMERI) Universitas Indonesia, Lembaga Eikjman, Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Dengan jumlah halaman yang relatif tidak terlalu tebal dan pembahasan yang ilmiah dan ringkas, buku ini layak dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan, praktisi dan pemerhati kesehatan di Indonesia untuk merencanakan dan menerapkan berbagai program dan kegiatan berlandaskan bukti (evidence based) karena terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara holistik.

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait