KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Ikut Turunkan Stunting, Bulog Bagikan Beras Fortifikasi di Kaki Gunung Rinjani

24 Oktober 2023 | Berita, Media

Perum Bulog membagikan beras fortifikasi untuk keluarga sasaran stunting di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. (Foto: Bulog)

MATARAM (stunting.go.id)- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) membagikan bantuan beras fortifikasi bagi 255 balita di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Setiap balita mendapatkan 10 kilogram per bulan selama tiga bulan. Pemimpin Wilayah Bulog Nusa Tenggara Barat, David Susanto, mengatakan bantuan beras fortifikasi ini diharapkan dapat mendukung pemenuhan gizi balita di wilayah kaki Gunung Rinjani ini.

Distribusi bantuan dalam program “Bulog Peduli Gizi” ini diarahkan untuk menekan angka stunting di daerah tersebut. Maka dari itu, awal penyerahan bantuan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Utara sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridwan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, dan perangkat desa setempat.

David Susanto mengatakan, beras fortifikasi dengan merek Fortifit yang diproduksi oleh Bulog ini cocok dikonsumsi untuk anak-anak dalam usia pertumbuhan dalam rangka penerapan pola hidup sehat. Beras ini adalah beras biasa yang telah diperkaya kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi, dan seng (Zn).

David menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menjamin pemenuhan asupan gizi keluarga. Desa Sanaru adalah salah satu dari 10 desa yang telah ditetapkan menjadi lokus utama program percepatan penurunan stunting. Di desa ini terdapat banyak balita yang pertumbuhannya tidak maksimal menurut pengukuran yang dilakukan di Posyandu.

Dalam rangkaian program ini, pada saat pembagian bantuan digelar pula pemeriksaan kesehatan pada balita dan ibunya. Selain memberikan bantuan beras Fortivit terdapat pula beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain kegiatan pemantauan pertumbuhan serta pemeriksaan balita dengan pendampingan dokter serta pemberian edukasi mengenai pola hidup bersih dan sehat. “Kami menghadirkan langsung dokter spesialis anak dan dokter pendamping dari Universitas Trisakti untuk memberikan edukasi kepada kader posyandu dan masyarakat,” kata David.

Program Bulog Peduli Gizi sebelumnya dilaksanakan di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, dan Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Provinsi NTB memiliki angka prevalensi stunting tertinggi ke-4, yaitu 32,7 persen. Namun di Lombok Utara, angka prevalensinya lebih dari itu. Berdasarkan data SSGI 2022, Kabupaten Lombok Utara memiliki angka prevalensi stunting 35,9 persen. Banyak masalah yang melingkupi Provinsi NTB dalam program percepatan penurunan stunting, di antaranya kemiskinan, tradisi perkawinan anak, dan gaya hidup kurang sehat. (mjr.mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait