KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Agar Pesan Stunting Masuk ke Pelosok Warga, Puskesmas Tongas Probolinggo Libatkan Pedagang Keliling

14 November 2022 | Berita, Media

Wlijo agen stunting berjualan sambil mengampanyekan pentingnya gaya hidup bersih dan gizi balita. (Foto: Puskesmas Tongas)

PROBOLINGGO (stunting.go.id)- Aksi percepatan penurunan stunting membutuhkan kampanye masif yang menyasar seluruh lapisan masyarakat. Salah satu agen yang dapat mengemban tugas ini adalah pedagang keliling alias wlijo. Pedagang keliling dinilai memiliki akses yang baik ke seluruh lapisan masyarakat dan memiliki akses komunikasi yang lancar.

Puskesmas Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur melibatkan para pedagang keliling untuk menyiarkan kesadaran stunting ke masyarakat desa. Wlijo adalah istilah lokal untuk para penjual keliling dari rumah ke rumah yang ditempuh dengan motor, sepeda, atau berjalan kaki.

Caranya, gerobak tempat jualannya ditempeli banner kampanye cegah stunting, lalu sepeda motornya dilengkapi dengan megaphone. Sambil berkeliling, para pedagang mengingatkan manfaat ASI, makanan pendamping ASI, gaya hidup sehat, dan lain-lain. Saat ini, terdapat 32 wlijo terlatih di Kecamatan Tongas, yang setiap hari menjalankan tugasnya berkeliling ke 8 desa di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Upaya ini telah membuahkan hasil manis. Selain menggondol juara Lomba Inovasi Daerah 2022, angka stunting di daerah ini menyusut drastis. Jumlah anak stunting menurun dari 627 anak pada 2019 menjadi 80 anak pada 2022, menurut data kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, ide yang diterapkan Puskesmas Kecamatan Tongas memiliki keunikan yang tak terpikirkan. Sederhana dan s impel, tetapi memiliki kemungkinan keberlangsungan tinggi, dan memiliki pengaruh signifikan. “Inovasi ini sangat sederhana, mudah diimplementasikan dan sangat potensial direplikasi dan diadaptasi sesuai permasalahan dan karakteristik masyarakat,” katanya.

Diketahui, prevalensi stunting Kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 23,3 persen, setingkat dengan prevalensi stunting rerata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 23,5 persen. Provinsi Jawa Timur meskipun prevalensi stuntingnya di bawah rerata nasional yang berada pada 24,4 persen (SSGI 2021), namun masuk dalam 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting, karena memiliki jumlah anak balita stunting terbesar setelah Jawa Barat, yakni 651.708 anak. (mjr/mw)

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait