KUPANG (stunting.go.id)– Legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki diangkat sebagai salah satu bunda asuh anak stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia akan ‘mengasuh’ 48 anak stunting di daerah Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan posisi barunya itu Yayuk mengaku siap mengemban amanah. Sebagai bunda asuh, ia memiliki tanggung jawab membantu anak-anak yang mengalami gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi. Maka dari itu, ia harus mengawal anak-anak asuhnya itu setidaknya selama 6 bulan.
“Insya Allah saya siap mengemban amanah baru ini, dengan niat lillahi ta’ala semoga kita semua bisa bergotong royong untuk menurunkan angka stunting di DIY. Selain itu juga, kita perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang dampak bahaya stunting, sehingga kita bisa mencegahnya sejak dini,” kata Yayuk di Yogyakarta, Senin (14/8/2023).
Yayuk mengulas arahan Presiden Jokowi bahwa angka stunting di Indonesia harus diturunkan hingga prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 ini. Pada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, DIY mengalami penurunan prevalensi stunting 0,9 persen poin dari 17,3 persen (SSGI 2021) menjadi 16,4 persen (SSGI 2022). Hasil ini patut disyukuri walaupun belum sesuai dengan harapan.
“Capaian ini harus menjadi cambuk motivasi agar DIY meningkatkan upaya agar mampu meraih penurunan prevalensi stunting yang lebih baik di tahun depan,” tandas petenis yang pernah masuk babak perempat final pada event Wimbledon 1997 ini.
Pengukuhan Yayuk sebagai bunda asuh dilakukan bertepatan dengan acara Sosialisasi Program KIE dan Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di Balai Kalurahan Kalirejo, Kokap, Kulonprogo, Minggu (12/8/2023). Pengukuhan dilakukan oleh kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani disaksikan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB Kulonprogo Ariadi.
Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo berharap, pendampingan terhadap anak asuh yang dilakukan Yayuk Basuki bisa meluas ke seluruh DIY dengan mengambil desa yang angka sunting dan kemiskinannya masih tinggi.
Hasto, yang juga mantan bupati Kulonprogo ini, meminta pendampingan yang dilakukan Yayuk Basuki minimal untuk enam bulan. Agar bebas stunting, anak perlu diberikan telur selama enam bulan. “Masyarakat perlu diberi tahu, karbohidrat saja tidak cukup. Telur adalah protein yang murah dan mudah didapat selain protein hewani lainnya,” katanya. (mjr/mw)