Yogyakarta,- Upaya menurunkan angka stunting tidak harus dilakukan oleh pejabat atau pemegang kebijakan. Semua unsur masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam kapasitasnya masing-masing, seperti yang dilakukan mahasiswa Universitas Gadjah Mada ini. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM membantu mengatasi permasalahan kemiskinan dan penurunan stunting dengan pendampingan kepada warga desa yang menjadi sasaran program. Program yang diusung adalah penyuluhan pencegahan stunting serta pola hidup bersih dan sehat, pendampingan UMKM, dan pendampingan desa wisata.
Selama 50 hari pendampingan oleh 22 mahasiswa dan beberapa dosen pembimbing, warga Margomulyo, Seyegan Sleman, semakin memahami stunting dan berbagai aspek yang menjadi penyebabnya, serta hal-hal yang dapat mencegah stunting. Selain itu warga sukses mewujudkan produk rumahan hasil pendampingan mahasiswa KKN UGM ini dipajang di ekspo di pendopo Kaliklangsi, Desa Margomulyo, pada pekan awal Agustus ini. Produk ini oleh warga desa dijual di marketplace dan media digital. Untuk penyuluhan stunting, yang disasar adalah ibu-ibu yang mempunyai balita dan ibu-ibu pra lansia serta lansia yang memiliki cucu balita.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. Rustamaji, mengatakan, mahasiswa melakukan pendampingan agar masyarakat mendapat pengetahuan baru yang aplikatif. Akan tetapi konsistensi dan keberlanjutan dalam melakukan sesuatu menjadi sangat penting bagi masyarakat. “Yang terpenting adalah bagaimana memeliharanya, dan salah satunya dengan kolaborasi berbagai pihak,” katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, lima mahasiswa UGM menciptakan resep inovatif sprouted snack bar (SSB) untuk mencegah stunting pada anak-anak. Resep ini dimaksudkan sebagai menu pelengkap setelah makanan pokok bagi Balita. Resep ini telah diperhitungkan dalam aspek gizi, ketahanan penyimpanan, bujet pembuatan, dan tingkat kecocokan rasa bagi anak Balita.
Snack bar adalah produk makanan padat yang dibuat dari beberapa bahan kering, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah–buahan kering seperti apel, strawberry, pisang, dan kismis yang digabungkan menjadi satu. Menu racikan mahasiswa UGM ini berbahan dasar kacang merah berkecambah, beras merah berkecambah, kacang kedelai berkecambah, dan pisang. Makanan ini memenuhi tiga zat gizi utama untuk mencegah stunting, yaitu protein, zat besi, dan seng. Camilan ini dinilai cocok, karena disukai anak-anak dan memiliki masa simpan yang cukup lama. (mjr/mw)