PONOROGO (https://stunting.go.id)- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membagikan satu ton ikan lele kepada warganya di 10 desa yang memiliki peringkat stunting tertinggi. Satu ton ikan lele tersebut dibagi menjadi seribu paket, sehingga satu desa mendapat jatah 100 paket. Masyarakat terlihat antusias menunggu giliran mendapat pembagian ikan lele pada saat pembagian di Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Senin (4/12/2023).
Menurut Bupati, ikan lele dipilih sebagai pemberian untuk warga karena mengandung protein hewani yang bagus untuk perkembangan anak dan harganya tidak mahal, sehingga dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat. “Gemar makan ikan erat kaitannya dengan upaya penurunan stunting. Para orang tua perlu memperhatikan kebutuhan gizi anaknya agar anak tumbuh sehat dan cerdas,” katanya.
Ikan lele disebut memiliki kandungan gizi yang optimal, seperti omega 3, protein, vitamin, dan mineral. Maka dari itu, Bupati meminta masyarakat gemar mengonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan protein. Ikan lele dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat, karena jumlahnya melimpah dan mudah ditemukan di pasar. Namun, bahan-bahan makanan murah yang bermanfaat tinggi seperti ini jarang dilirik masyarakat sebagai sumber protein bagi anak balita.
Pembagian ikan lele ini hanya pemicu agar masyarakat memiliki budaya makan sehat dan menjadikan bahan pangan lokal bermutu sebagai prioritas. “Anak-anak akan terhindar dari kondisi stunting. Kita akan tekan angka prevalensi stunting di Ponorogo mendekati 7 persen,” terangnya.
Ponorogo telah berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga menjadi 14,2 persen menurut SSGI tahun 2022, sudah turun signifikan dibandingkan tahun 2021 yang masih di angka 21 persen. Terdapat 25 desa lokus stunting di Ponorogo yang saat ini menjadi sasaran utama program penurunan stunting. Namun, pada acara kali ini yang dapat dijangkau hanya 10 desa. Sepuluh desa penerima bantuan ikan gratis tersebut adalah Desa Ngrandu, Desa Beton, Desa Plalangan, Desa Sooko, Desa Jrakah, Desa Baosan Lor, Desa Sanepo, Desa Gondowido, Desa Binade, dan Desa Tempuran. Tercatat 1000 keluarga penerima dalam kegiatan peringatan Hari Ikan Nasional dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) itu.
Menurut audit stunting Kabupaten Ponorogo, penyebab kasus stunting berbeda-beda. Di antaranya, sanitasi yang buruk, kurangnya asupan gizi, dan kurangnya pemenuhan ASI eksklusif. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat akumulasi kekurangan gizi yang berlangsung lama dan kronis. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, otak, dan mental. (mjr.mw)