Bank Jateng cabang Cilacap menyerahkan bantuan dana CSR untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Jeruklegi, Selasa, (19/92023) (Foto: Pemkab Cilacap)
CILACAP (stunting.go.id)- Bank Jateng Cabang Cilacap menyerahkan bantuan dana CSR senilai Rp 1 milyar untuk mendukung program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita berusia di bawah dua tahun yang berisiko stunting. Bantuan ini diserahkan oleh Kepala Bank Jateng Cabang Cilacap kepada Pj. Bupati Cilacap, Yunita Diah Suminar, di Kecamatan Jeruklegi, (19/9/2023).
Kepala Bank Jateng Cabang Cilacap Bangun Edi Sumirat mengatakan, pihaknya berusaha untuk membantu program yang menjadi skala prioritas bagi Cilacap, terutama pada masalah pengentasan kemiskinan dan stunting. “Kebetulan kami memang memiliki alokasi dana pemulihan ekonomi daerah,” katanya.
Bantuan ini, tepatnya senilai Rp969.705.000, akan digunakan untuk memperkuat program percepatan penurunan stunting, yaitu untuk pemberian makanan tambahan bagi bayi-bayi berusia dua tahun ke bawah yang berisiko stunting. Pada saat ini terdapat 653 balita dari 178 desa dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap yang akan menjadi penerima manfaat program ini.
Distribusi bantuan ini akan dikawal oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa sampai Kabupaten. Bantuan ini akan dibarengi dengan pemantauan balita sasaran sehingga statusnya dapat dipantau dengan baik.
Sebelum diberi PMT, setiap sasaran akan dilakukan penimbangan atau pengukuran ulang setiap dua minggu sekali. Selain itu, keluarga juga akan mendapatkan edukasi tentang prinsip pemberian makanan bayi dan anak dalam rangka meningkatkan pemahaman mereka tentang makanan yang sehat dan bergizi.
Bank Jateng Cabang Cilacap memiliki agenda percepatan penurunan stunting dalam berbagai program. Sebelumnya, lembaga keuangan milik pemerintah Jawa Tengah ini mengucurkan bantuan Rp61 juta untuk pelatihan memasak dalam rangka pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu-ibu yang memiliki balita.
Pj. Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengapresiasi Bank Jateng yang selalu mengambil peran aktif dalam program-program di Cilacap, khususnya penanganan balita berisiko stunting dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). “Kami sangat berterima kasih, karena memang di dalam penanganan balita risiko stunting dan ibu hamil KEK itu harus bersinergi seluruh komponen,” katanya. (mjr.mw)
