DENPASAR (stunting.go.id)- Di Bali ada desa yang paling jago mengendalikan prevalensi stunting di daerahnya. Namanya Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Dalam kegiatan “Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus”, di Buleleng, Jumat, (25/8/2023), terungkap desa ini menggenjot program-program kesehatan masyarakat hingga mampu menekan angka stunting ke titik hampir nol.
Menurut data terkini, di desa ini hanya ada dua balita yang terindikasi mengidap gizi buruk, namun telah dilakukan upaya penanggulangan oleh kader PKK, kader Keluarga Berencana, dan tenaga kesehatan setempat. Saat ini dalam proses menuju pemulihan.
Perbekel Desa Sambangan, Nyoman Sudarsana, mengatakan pihaknya menggencarkan pendampingan keluarga yang melibatkan banyak kader. Selain itu juga menerapkan tindakan preventif dengan melakukan treatment pada pasangan sejak tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan. Untuk itu, semua warga desa diminta melapor setidaknya tiga bulan sebelum melakukan pernikahan.
Semua aksi ini tentu saja membutuhkan dukungan kebijakan dan juga finansial. Untuk itu, sebanyak 30 persen dana desa digunakan untuk mendukung program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk ibu hamil, menyusui, baduta-balita, dan remaja putri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Sucipto, mengatakan, pihaknya menjadikan penurunan stunting menjadi prioritas, sebagaimana program ini menjadi prioritas nasional. Secara umum, penurunan stunting di Provinsi Bali sudah dioptimalkan dengan pemberian dana BOKB non fisik dalam jumlah besar.
Kabupaten Buleleng masih mengoleksi 8,9 persen anak stunting, atau 1.004 anak dari total jumlah balita sebanyak 28.065. Selain itu, ada keluarga berisiko stunting sebesar 9.630 keluarga. Angka-angka ini masih dianggap belum memuaskan, sehingga Pemkab Buleleng menggenjot program penanggulangan stunting. Bukan hanya instansi setingkat dinas saja yang digencarkan, kelurahan dan desa juga diminta gotong-royong menyiapkan program penanggulangan stunting.
Secara umum Provinsi Bali adalah salah satu provinsi terbaik dalam mengendalikan angka stunting. Sebagaimana hasil SSGI 2021, Bali menurut hasil SSGI 2022 muncul sebagai provinsi dengan prevalensi stunting terendah nasional dengan angka prevalensi 8,0 persen, sebelumnya pada 2021 sebesar 10,9 persen. (mjr.mw)