JAKARTA (stunting.go.id)– Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Percepatan Penurunan Stunting pada Senin, 5 Desember 2022 di Gran Mecure Hotel, Kemayoran, Jakarta. Rapat ini digelar secara hybrid, luring (offline) dan daring (online).
Rakorteknas ini dihadiri oleh sejumlah narasumber dan peserta dari lintas Kementerian/Lembaga (K/L), yakni Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, BKKBN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kemendikbudristek, dan Kementerian Agama.
Selain peserta lintas K/L, Rakorteknas ini dihadiri sekitar 2.700an orang peserta dari 37 provinsi, termasuk tiga provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Selain level provisinsi, ada pula peserta dari 514 pemerintah kabupaten/kota beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang secara langsung terlibat dalam program percepatan penurunan stunting, serta para penyuluh agama dari Kementerian Agama se-Indonesia.
Rakorteknas ini mengambil tema “Pemantapan Konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting” karena dua hal. Pertama, Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting pada tahun 2021 masih 24,4%. Artinya, sebesar 10,4% poin lagi prevalensi stunting harus diturunkan dalam waktu yang tersisa. Ini tentu saja agenda penting yang memerlukan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua pihak.
Oleh karena itu, Rakorteknas harus digelar untuk mengkoordinasikan gerak langkah nyata yang konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas oleh semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pemerintah desa.
Kedua, Kementerian/Lembaga dalam dalam tiga bulan terakhir telah melakukan pendampingan terpadu pada 12 provinsi prioritas dalam percepatan penurunan stunting. Setiap Kementerian/Lembaga memiliki catatan-catatan penting atas perkembangan, kemanjuan, dan sekaligus hambatan dan tantangan yang dihadapi 12 provinsi prioritas tersebut.
Rakorteknas ini mengkomunikasikan temuan-temuan lapangan di 12 provinsi prioritas tersebut pada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beserta OPD masing-masing untuk menemukan solusi-solusi yang tepat dalam mempercepat penurunan stunting, sehingga gerak langkahnya konvergen.
Rakorteknas ini dibuka oleh dan sekaligus memberikan arahan tentang “Percepatan Penurunan Stunting dalam Kerangka Pembangunan Manusia dan Produktivitas Bangsa” Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres, Suprayoga Hadi.
Dalam arahannya, Suprayoga Hadi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pendampingan sebelumnya. “Rakorteknas ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan pendampingan yang telah kita lakukan selama tiga bulan terakhir,” kata Suprayoga Hadi di Jakarta.
Ia berharap kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap forum lain yang diselenggarakan oleh BKKBN dan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. “Kami berharap hasil kegiatan ini memberi masukan untuk forum Stunting Nasional yang diselenggarakan oleh BKKBN dan Germas Kemenko PMK pada Selasa, 6 Desember 2022,” imbuhnya.
Selain Suprayoga Hadi, ada pula Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko Bidang PMK, Agus Suprapto dan perwakilan BKKBN, Fathonah yang memberikan arahan dan sambutan.
Rakorteknas dibagi ke dalam dua sesi. Sesi panel dan sesi paralel. Sesi panel membahas “Komitmen, Pendanaan, dan Pendataan Percepatan Penurunan Stunting” yang diisi oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan; Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT; Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri; dan Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/ Bappenas.
Sedangkan Sesi Pararel dibagi ke dalam tiga kelas. Kelas pertama membahas tema “Penguatan Tata Kelola untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting”. Kelas kedua membahas tema “Penguatan Intervensi Spesifik untuk Percepatan Penurunan Stunting” dan Kelas Ketiga membahas tema “Penguatan Intervensi Sensitif untuk Percepatan Penurunan Stunting”.
Rakorteknas ini ditutup oleh dan sekaligus memberikan arahan penutup Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres, Suprayoga Hadi. (aro/mw)