KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Prof. Dadan : ”Ke depan kita akan memberikan penekanan intervensi stunting pada upaya pencegahan”

12 Desember 2024 | Berita, Kegiatan Terkini, Kemitraan, Media

Prof. Dr. Dadan Wildan, M.Hum,  Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden RI , menjadi pembicara kunci pada acara  End-of Project Expose Program Pendampingan Teknis dan Advokasi untuk Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan oleh Tanoto Foundation, Rabu 12 Desember 2024 secara hybrid.

Sejak tahun 2021, Sekretariat Wakil Presiden bermitra dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta  melakukan pendampingan konvergensi dan komunikasi perubahan perilaku pada 7 kabupaten  yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Garut, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Utara.

Pendampingan ini diharapkan mampu mendorong daerah dalam mengembangkan strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) yang efektif, konvergen, dan sesuai konteks lokal serta mampu mendokumentasikan berbagai praktik baik (best practices) yang dimiliki oleh daerah pendampingan sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi kabupaten/kota lainnya dalam upaya percepatan pencegahan stunting melalui strategi komunikasi perubahan perilaku.

Pada awal arahannya Prof. Dadan menegaskan bahwa Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting adalah salah satu upaya mendukung Visi Misi Pemerintahan Prabowo Gibran Asta Cita, khususnya di nomor  ke-4”, yaitu : “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”.

Pada kesempatan tersebut Prof. Dadan menyampaikan konsep arah kebijakan baru percepatan penurunan dan pencegahan stunting yang dituangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting  2025 – 2029 (Stranas P3S 2025-2029).

”Ke depan kita akan memberikan penekanan intervensi stunting pada upaya pencegahan”, kata Prof. Dadan.

”Berdasarkan hasil evaluasi terjadi disorientasi intervensi di lapangan. Intervensi lebih fokus pada anak yang sudah stunting, bukan pada upaya pencegahan terjadinya stunting baru.  Intervensi terhadap anak yang sudah stunting sangat terlambat, karena stunting bersifat irreversible ” imbuh Prof. Dadan.

Lebih lanjut Prof. Dadan menambahkan ke depan pencegahan terjadinya stunting baru akan dilakukan melalui strategi : Perbaikan status gizi dan kesehatan remaja putri dan calon pengantin, Perbaikan status gizi dan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas, Perbaikan status gizi dan kesehatan anak. Dan pertumbuhan dan perkembangan anak dipantau secara berkala, sehingga masalah kekurangan gizi bisa diatasi sejak dini.

Diakhir arahannya Prof. Dadan mengapresisasi kontribusi Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta  dalam mendukung program PPS melalui berbagai kegiatan termasuk pendampingan kepada daerah.

”Yang sudah dilakukan Tanoto Foundation di tujuh kabupaten/kota yaitu Garut, Kutai Kartanegara, Lombok Barat, Lombok Utara, Pandeglang, Pasaman Barat, dan Rokan Hulu, harus didokumentasikan dengan baik, termasuk pembelajarannya, bisa dipelajari oleh daerah atau pihak lain.  Bahkan jika memungkinkan, dipublikasikan dalam jurnal ilmiah” pungkas Prof. Dadan.

BAGIKAN

Baca Juga

Link Terkait