JAKARTA (stunting.go.id)- Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, mengunjungi Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/9/2023). Pada acara ini, warga negara Amerika Serikat kelahiran Pune, India 63 tahun silam ini didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Deputi PMPP Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Ajay yang datang bersama istrinya, Ritu Banga, dan rombongan mengunjungi empat titik, yaitu Posyandu, Kelas Ibu Hamil, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Kelas Ibu Balita.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat dari dekat praktik intervensi penurunan stunting di Indonesia. Sejak 2018, Bank Dunia mendukung program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) untuk penurunan stunting di Indonesia. Program ini akan berakhir pada penghujung tahun ini. Sebelum program INEY selesai, dan kemungkinan berlanjut ke INEY-2, Ajay berkesempatan mengunjungi lokasi dan berdialog langsung dengan penerima manfaat program ini.
“Saya sangat senang melihat ibu-ibu di sini aktif, tenaga kesehatan juga cukup mumpuni untuk memberi penjelasan tentang kehamilan, atau informasi-informasi lain yang dibutuhkan oleh para ibu,” kata Ajay. Dibantu penerjemah, ia bertanya kepada ibu-ibu yang datang ke Posyandu mengenai apa yang diterima di Posyandu, harus ke mana apabila mengalami masalah, obat apa yang dikonsumsi untuk menunjang kehamilan, berapa frekuensinya, dan tentang wawasan merawat kehamilan dan bayi.
Ia secara umum mengapresiasi capaian pemerintah Indonesia yang sukses menurunkan angka prevalensi stunting dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,6% pada tahun 2022. “Kunjungan ini adalah tentang implementasi program. Posyandu ini ternyata bukan hanya tentang pengukuran berat dan tinggi badan, tetapi tentang bagaimana upaya para pegiat Posyandu melibatkan banyak pihak,” katanya.
Selain para tenaga kesehatan, dilibatkan pula para relawan, pemuka agama, dan perangkat desa. Dalam dialog dengan ibu-ibu, Ajay menemukan bahwa koordinasi antara ibu hamil dan tenaga kesehatan dijalin dengan grup whatsapp. Ia mengapresiasi penggunaan teknologi yang telah digunakan oleh para kader untuk menyosialisasikan setiap kegiatan Posyandu dan kelas-kelas ibu hamil atau ibu balita. “Tadi ada satu pesan dari warga, mereka sudah buat janji untuk bertemu di sini,” kata Ajay sembari menyunggingkan senyum.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mendampingi Ajay Banga dalam tanya jawab dengan wartawan menegaskan, kunjungan ini dimaksudkan untuk bersama-sama melihat bagaimana implementasi dari pendanaan Bank Dunia, apakah menyentuh pelayanan kesehatan dasar sampai level akar rumput atau tidak. Laporan tertulis tentu saja sudah ada, namun lebih meyakinkan dengan dialog langsung.
Menkes menjelaskan, Posyandu memiliki tugas melakukan pemeriksaan bayi-bayi dan mencatatnya dalam buku laporan. Tugas Posyandu bersinergi dengan program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Hal itu dikoordinasikan dalam satu program induk yang sama. “Jadi, untuk mereka yang ingin mendapatkan informasi tak hanya kehamilan, tetapi juga tentang kesehatan secara umum, kita punya program kader BKB, BKR, dan BKL. Masyarakat bisa mendapatkan informasi kepada para kader ini. Lalu, minimal setiap sebulan sekali, para tenaga kesehatan akan melakukan sosialisasi kepada para ibu hamil,” pungkas Menkes. (mjr.mw)