Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan – Setwapres, Dr. Ir. Suprayoga Hadi, M.S.P mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting ke Posyandu As Syifa yang berlokasi di Desa Palem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu (15/6/2024).
Sama seperti giat Deputi PMPP di Kalimantan Barat, 2 hari yang lalu, agenda tersebut masih merupakan bagian dari pelaksanaan intervensi serentak yang dilakukan di posyandu pada 38 provinsi seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam mendampingi Menko Muhadjir pada kenjungan ke Nganjuk kali ini selain Deputi PMPP Setwapres Suprayoga Hadi, juga Dirjen Kesmas Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi, Deputi Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi (ADPIN) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso Teguh, Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo serta Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto, serta Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Budiono Subambang.
Posyandu As-Syifa Desa Palem, Kertosono, Kabupaten Nganjuk, berada di wilayah Ponpes Al Ubaidah. Kegiatan rutin Posyandu melakukan pengukuran dan penimbangan serta dalam rangka intervensi serentak di bulan Juni 2024. Sasaran Intervensi Serentak pada Posyandu As-Syifa adalah 3 pasang Calon Pengantin, 4 orang Ibu Hamil, 14 anak Baduta, dan 24 anak Balita.
Selain melakukan dialog dengan warga, Bapak Menko PMK, beserta penjabat pusat juga melakukan pemberian bantuan sembako secara simbolis kepada keluarga beresiko stunting.
Deputi Bidang Dujak PMPP – Setwapres, Dr. Ir. Suprayoga Hadi, berharap di sisa waktu yang ditargetkan yaitu sampai akhir Juni 2024 target pelaksanaan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dapat tercapai.
“Saya berharap semua pihak di daerah dapat berkolaborasi, segera menyelesaikan penimbangan dan pengukuran balita di seluruh Posyandu di waktu yang tersisa, sehingga kita bisa mencapai minimal 90% populasi balita dan jumlah Posyandu yang ada, tentu dengan didasarkan pada 10 Pasti yang sudah disepakati” kata Deputi Yoga sebelum bertolak kembali ke Jakarta.
Adapun 10 Pasti yang merupakan langkah strategis dalam rangka implementasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting yakni : Memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan balita yang ada di daerahnya untuk menjadi sasaran; Memastikan seluruh ibu hamil dan balita datang ke posyandu; Memastikan alat antropometri terstandar tersedia di posyandu; Memastikan seluruh kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran antropometri terstandar serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita. Selanjutnya Memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar; Memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi; Memastikan seluruh ibu hamil dan balita diberikan edukasi di posyandu; Memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) dihari yang sama; Memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Intervensi Serentak; Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan.