JAKARTA (stunting.go.id)- Stunting menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian para calon presiden-wakil presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 mendatang. Ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sama-sama memasukkan stunting sebagai salah satu program prioritasnya apabila terpilih memimpin negeri ini.
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada saat berpidato di depan konstituennya di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/10/2023) menjanjikan program kartu anak sehat. “Kartu anak sehat ini untuk pencegahan stunting,” ungkap Gibran.
Dia menuturkan kartu anak sehat ini akan melengkapi fasilitas kesehatan masyarakat yang sudah ada, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS). Putra Presiden Jokowi ini juga berjanji akan menerbitkan KIS Lansia. Kombinasi ketiga kartu ini akan menjamin kecukupan gizi bagi ibu hamil, balita, dan juga orang lanjut usia.
Sementara itu, Capres Ganjar Pranowo menekankan pentingnya program dukungan kesehatan bagi ibu hamil. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, salah satu programnya jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 adalah mendukung ibu hamil dan kualitas kandungannya. “Kampanye kita bapak-ibu, tolong perhatikan ibu hamil. Bila asupan gizi mereka cukup, pencegahan stunting itu bisa kita nolkan mulai dari sini,” kata Ganjar di Ancol, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Program tersebut, lanjut Ganjar, sangat perlu diperhatikan dan dilaksanakan. Sebab, hal itu akan berpengaruh pada proses tumbuh kembang dan daya fungsi otak anak. “Begitu anak ini lahir sehat, insya Allah dikasih pendidikan dan tinggal membangun emosional spiritualnya, insya Allah mereka akan menjadi anak yang saleh harapan bangsa,” ujar Ganjar.
Calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, juga memberi harapan. Ia menargetkan tak ada lagi anak di Indonesia yang akan mengalami gizi buruk apabila kelak terpilih menjadi presiden. Anies menegaskan bahwa kebijakan terkait kesehatan dan pendidikan harus dianggap sebagai investasi jangka panjang. “Pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan jangan dipandang sebagai cost, tapi investasi,” katanya di Jakarta (19/9/2023).
Negara, menurut Anies, tidak boleh ragu berinvestasi dengan program Posyandu yang masif di seluruh Indonesia. “Ini untuk memastikan bahwa ibu hamil itu ada pasokan gizi yang sehat, sehingga kita akan mendapatkan anak-anak yang tidak stunting, yang ototnya kuat, yang otaknya kuat, yang kemudian mereka bisa menjadi orang yang baik di kemudian hari,” papar Anies. (mjr.mw)