JAKARTA (stunting.go.id)- Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan sebanyak 28,5 ton produk perikanan untuk warga berpenghasilan rendah di berbagai daerah di Indonesia. Bantuan pangan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) ini digelar dalam rangkaian kegiatan Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan yang diselaraskan dengan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), (23/10/2023).
Direktur Jenderal PSDKP Adin Nurawaluddin mengatakan, kegiatan tersebut akan dipusatkan di Pangkalan PSDKP Jakarta pada 23 Oktober 2023 dan serentak pada 13 UPT lingkup Ditjen PSDKP lainnya. Namun sebelumnya acara serupa telah dilakukan di Stasiun PSDKP Pontianak, Kalimantan Barat (17/10/2023) dengan menyalurkan sebanyak 4,5 ton produk perikanan kepada 50 kelompok. Masing-masing kelompok menerima paket sebanyak 50 kilogram, yang terdiri dari berbagai olahan ikan seperti bakso ikan, rolade ikan, otak-otak ikan, pempek, tahu bakso, dan kerupuk ikan tengiri.
Menurut Adin, ikan memiliki kandungan gizi tinggi berupa protein, omega 3, vitamin dan mineral yang penting untuk membantu perkembangan anak sehingga dapat terhindar dari stunting. “Meskipun program ini tidak berlabelkan aksi penurunan stunting, namun substansi kegiatan ini sangat mendukung program percepatan penurunan stunting di berbagai daerah,” katanya. Aksi penurunan stunting perlu didukung antar elemen yang secara bersama-sama melakukan aksi nyata untuk membantu keluarga-keluarga potensial kekurangan gizi.
Bantuan makanan tambahan berupa produk ikan memiliki nilai lebih karena ikan mengandung zat-zat yang secara langsung dapat menyuplai gizi pada anak dan meningkatkan kecerdasannya. Kandungan gizi lengkap pada ikan memiliki peran penting dalam menyuplai kebutuhan anak pada seribu hari pertama kehidupannya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pihaknya ingin mewujudkan program yang berdampak langsung dan melibatkan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya. Menteri KKP mengajak anak-anak mengonsumsi ikan untuk mengejar kebutuhan gizi pada masa pertumbuhan, terutama pada masa balita.
Pada saat ini angka konsumsi ikan nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2019 Angka Konsumsi Ikan (AKI) sebesar 54,50 kilogram per kapita. Tahun berikutnya yaitu 2020 sudah menjadi 54,56 kilogram per kapita. Pemerintah sebenarnya menargetkan pertumbuhan konsumsi ikan nasional periode 2010 hingga 2024 naik konstan sebesar 2,43 persen per tahun, sehingga pada penghujung 2024 nanti angka konsumsi ikan sudah di angka 62,05 kilogram per kapita. (mjr.mw)