JAKARTA- Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) ikut turun tangan dalam aksi melawan stunting. Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi Infanteri 1 yang berbasis di Bogor Jawa Barat diturunkan untuk melaksanakan pendataan dan pengecekan untuk validasi data stunting.
Komandan Batalyon Kesehatan 1 Kostrad Mayor Ckm dr. Iman Gautama mengungkapkan, pihaknya berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan angka stunting, karena program ini telah menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Sebagai program prioritas, aksi penurunan angka stunting yang dipimpin Wakil Presiden sebagai Ketua Pengarah dan Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana telah memperoleh komitmen dari kementerian/lembaga lain, termasuk dari TNI Angkatan Darat.
Batalyon Kesehatan 1/Yudha Krida Husada (Yon Kes 1/Kostrad) merupakan batalyon kesehatan di bawah komando Divisi Infanteri 1 Kostrad. Batalyon yang mengenakan baret hijau ini memiliki personil yang terlatih dan menguasai ilmu-ilmu kesehatan.
Untuk sementara, prajurit Yonkes 1/Yudha Krida Husada terlibat pendataan dan pemeriksaan di empat desa di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari sejak Senin (19/9/2022) dengan target 500 Balita teridentifikasi.
Diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat dari kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Implikasinya tinggi badan anak tidak sesuai dengan usia dan peluang pertumbuhannya. Menurut WHO (World Health Organization), stunting diakibatkan oleh kekurangan gizi pada Balita dalam waktu yang lama. Di antaranya kekurangan ASI, infeksi berulang, dan pemenuhan nutrisi tidak akurat.
“Angka stunting harus ditekan dan harus dihilangkan, karena Balita dan anak-anak merupakan aset negara yang harus dijaga demi kelangsungan dan kejayaan NKRI,” kata Mayor dr. Iman Gautama. (mjr/mw)