JAKARTA—Situasi dunia hari ini sangat dinamis, sehingga sulit diprediksi. Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs di berbagai negara pun akhirnya mengalami tantangan berat. Tidak hanya pandemi Covid-19, tetapi juga krisis ekonomi global yang akhirnya memperlambat kemajuan upaya pencapaian SDGs oleh komunitas global. Tak terkecuali Indonesia.
Meski begitu, Indonesia terus bekerja keras dalam mencapai target SDGs pertama, yakni memberantas kemiskinan, dan target SDGs kedua, yakni memberantas kelaparan dan malnutrisi. Pemerintah Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 6,4% poin selama 5 tahun dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018, dan menurunkan 6,4% poin selama 3 tahun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 24,4% pada tahun 2021. Atas kerja keras ini, Indonesia naik dari peringkat 97 pada 2021 menjadi 82 pada 2022 dari 163 negara.
“Dalam upaya pencapaian tujuan SDGs kedua, yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi, pemerintah didukung segenap elemen bangsa telah dan terus bekerja keras sekaligus cerdas, agar target prevalensi stunting 14% pada 2024 dapat tercapai,” kata Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat membuka secara virtual Indonesian SDGs Corporate Summit (ISCOS) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) di Jakarta, Selasa (06/09/2022).
KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat lebih lanjut menegaskan, “Dengan target 14% pada tahun 2024, masih ada tantangan besar menurunkan prevalensi stunting 10,4% poin dalam 2,5 tahun ke depan.” Untuk itu, kata Wakil Presiden, integrasi, sinergi, dan kolaborasi program/kegiatan dari berbagai Kementerian/Lembaga, serta pelibatan aktor non-Pemerintah menjadi kunci sukses. Di samping tentunya, akurasi data sasaran penerima manfaat program.
Lebih jauh, pada kegiatan yang mengusung tema Encouraging Sustainable Economic Environmental and Partnership for Inclusive Growth within SDGs Pillars (Mendorong Lingkungan Ekonomi Berkelanjutan dan Kemitraan untuk Pertumbuhan Inklusif dalam Pilar SDGs), Wakil Presiden mengajak kepada para pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah, dunia usaha, lembaga profesional, akademisi dan peneliti, maupun masyarakat terus berkolaborasi untuk mencapai target SDGs di Indonesia.
Selain untuk mengurangi kemiskinan nasional sebesar 10,14% per Maret 2021, sambung Wakil Presiden, juga utamanya untuk menyasar kemiskinan ekstrem yang tercatat masih sebanyak 4%. Menurutnya, hal ini masih harus terus diturunkan sebagaimana target Presiden Joko Widodo untuk menghapus kemiskinan ekstrem hingga 0% pada 2024.
“Guna meniadakan kemiskinan dalam bentuk apa pun sebagaimana tujuan SDGs pertama, misalnya, pemerintah mengedepankan kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Wakil Presiden.
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 60 perusahaan BUMN dan BUMS, termasuk perusahaan multinasional, juga meluncurkan Seribu Kampong CSR untuk SDGs atau Launching 1000 Kampong CSR for SDGs. Selain perwakilan pemangku kepentingan dari dunia bisnis, pemerintah, pengurus, dan pegiat CFCD, menjadi narasumber Dr. Siti Nur Azizah Maruf Amin selaku Board Advisor ISCOS.
Terakhir, Wakil Presiden mengapresiasi peran aktif CFCD sebagai jejaring kerja korporasi dalam pengembangan tanggung jawab sosial atau CSR, sekaligus mendorong kepemimpinan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi dunia usaha di Indonesia.
“Saya juga mengapresiasi korporasi yang telah berkomitmen dalam program CSR berbasis SDGs untuk membantu pemerintah dalam mencapai target pembangunan,” tambahnya.
Sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mengajak seluruh dunia agar bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama dan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
“Karena dengan bersama-sama ini, kita berharap bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs yang sangat ambisius, seperti pada 2030 diharapkan tidak lagi ada kemiskinan, dapat terwujud,” pungkasnya.
Hadir pada kegiatan ini, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar negara sahabat atau perwakilannya, Ketua ISO SGN Internasional, para Pimpinan Korporasi dan jajarannya, Ketua Indonesian SDGs Corporate Summit, serta jajaran Pengurus CFCD. Dari institusi internasional mewakili ISO SGN Internasional Martin Neureiter, dari Austria.
Sementara Wakil Presiden didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (mw)