JAKARTA (https://stunting.go.id)- Invitasi pembuatan video “Dakwah Cegah Stunting” pendekatan agama yang digelar Sekretariat Wakil Presiden RI telah muncul peraih reward yang ditawarkan. Invitasi pembuatan video pendek dengan tema penyadaran stunting dengan pendekatan agama ini telah menghasilkan 10 video terbaik yang sedianya diumumkan tanggal 3 November 2022, baru diumumkan hari ini, Hari Pahlawan, Kamis (10/11/2022).
“Terpaksa kami menunda pengumuman 10 video terbaik ini, karena Dewan Juri harus lebih cermat lagi untuk melihat video satu per satu sekaligus memverifikasinya, sehingga menghasilkan keputusan yang tepat dan objektif. Alhamdulillah, tepat pada Hari Pahlawan, 10 video terbaik ini bisa kami umumkan,” jelas Marzuki Wahid, panitia penyelenggara dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres).
Invitasi pembuatan video ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan pelibatan penyuluh agama dalam percepatan penurunan stunting. Puncak acara yang bertajuk “Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah untuk Mendung Percepatan Penurunan Stunting” telah digelar di istana Wakil Presiden, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada (6/10/2022) lalu.
Video pendek yang diseleksi oleh panitia berupa reels berdurasi 1 sampai 3 menit dalam berbagai bentuk, meliputi vlogs, monolog, drama, musikal, animasi, dan lain-lain. Panitia menerima 61 video dari peserta yang berasal dari berbagai daerah, kemudian diseleksi oleh dewan juri.
Seleksi dilakukan tiga tahap. Tahap pertama seleksi administrasi. Beberapa video didiskualifikasi karena tidak memenuhi ketentuan teknis yang telah ditetapkan, misalnya tidak berdurasi 1-3 menit. Tahap kedua seleksi nominasi yang dilakukan secara kolektif, menyaksikan bersama-sama semua video yang lolos administrasi. Seleksi tahap ini mencermati sisi substansi dan visualisasi video. Dari seleksi tahap kedua ini muncul 14 video nominator.
Seleksi terakhir dinilai secara individual oleh ahli dengan kriteria kebenaran substansi, ketepatan sasaran, originalitas karya, dan kreativitas visualisasi. Dari semua tahap seleksi tersebut muncul 10 video terbaik (daftar lengkap lihat tabel di bawah).
Salah satu pembuat video terbaik adalah akun fkpai_ngablak, yang menampilkan video berdurasi 3 menit pada platform instagram.
Video dimulai dari adegan teatrikal yang menggambarkan ancaman stunting pada anak.
Adegan ini hanya pembukaan, sebelum masuk ke narasi penyuluhan stunting. Konten penyuluhan stuntingnya berbentuk slide gambar dan video yang secara simultan menjelaskan definisi dan titik-titik krusial stunting.
Di dalamnya, terdapat kutipan al-Qur’an surah Annisa ayat 9, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.”
Video yang dibuat oleh para kreator kreatif ini dinilai dapat memberikan sajian menarik berupa tontonan singkat dengan kemasan ringan, tetapi dapat mengusung pesan stunting dengan baik.
Menurut Ketua Panitia Marzuki Wahid, invitasi ini dimaksudkan untuk memberi stimulan pada konten kreator dari berbagai daerah mengendorse tema-tema stunting. “Invitasi pembuatan video ini adalah ikhtiar kita untuk memicu munculnya tema stunting dari berbagai daerah. Pendekatan agama menjadi nilai tambah yang meruncingkan daya tembus konten kepada publik, karena masyarakat Indonesia dikenal sangat religius,” katanya.
Meski mengusung beban berat pendekatan agama, para peserta cukup kreatif mengemasnya dan menentukan sasaran. Misalnya, Nurulbahrululum, yang menampilkan video pendek untuk anak-anak dengan gaya “Laptop Si Unyil”. Video yang diunggah di instagram ini memunculkan narator cilik bernama Fadwa Ahla Samhah, 11 tahun.
Dengan gaya bertutur anak-anak yang khas, ia menceritakan masa kecilnya yang diasuh secara benar dan sehat. “Waktu usiaku 2 bulan, bunda rajin berdoa dan membaca al-Qur’an untukku. Kesehatanku selalu dipantau di Posyandu, dan bunda selalu minum tablet TTD selama kehamilan. Kata bunda, biar tidak anemia,” tuturnya.
Rangkaian narasi sepanjang 2 menit 22 detik itu begitu padat pesan, namun ringan dan enak dinikmati. Narasi agamanya tidak diblow-up frontal, hanya tentang berdoa, membaca al-Quran, dan gambar kitab suci, tanpa menyebut dalil-dalil.
Dari 10 konten kreator yang lolos, semuanya menyandang predikat sebagai video terbaik tanpa diperingkat. “Karya mereka bagus-bagus, nilainya sangat kompetitif, banyak yang setara. Jadi, kami memutuskan kesepuluhnya tampil bersama sebagai video terbaik yang layak diberi reward,” imbuh Marzuki.
Para pembuat video terbaik ini akan mendapatkan masing-masing satu buah Ponsel merek Samsung. Hadiah akan dikirimkan oleh panitia ke alamat-masing-masing setelah para pembuat video terbaik dihubungi.
Narasi agama adalah salah satu strategi kampanye stunting yang dikembangkan oleh Setwapres dari sejumlah strategi lain yang sudah dilakukan. Untuk itu, Setwapres juga melibatkan para penyuluh agama menjadi bagian dari aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang digagas oleh Setwapres bekerja sama dengan Kementerian Agama RI.
Sebelumnya, sebanyak 60 orang perwakilan dari Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) dari 12 provinsi prioritas, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dari 12 provinsi prioritas, perwakilan ormas keagamaan, dan para tokoh ulama diundang ke Istana Wapres. Sementara, lebih dari 30 ribu penyuluh agama hadir mengikuti acara ini dari platform daring, baik melalui zoom meeting, webinar, maupun Yotube streaming. (mjr/mw)
10 VIDEO TERBAIK
Invitasi Kampanye Cegah Stunting Pendekatan Agama
TP2S – Sekretariat Wakil Presiden RI