JAMBI (https://stunting.go.id)- Provinsi Jambi meningkatkan cakupan program orang tua asuh untuk mempercepat penurunan stunting di daerahnya. Hal ini digencarkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi yang tengah mengejar target penurunan stunting. Program ini dinilai merupakan salah satu gebrakan dalam pengentasan permasalahan stunting di Provinsi Jambi.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno mengatakan, program tersebut dipercaya dapat menjadi salah satu gebrakan dalam percepatan penurunan stunting, khususnya di Provinsi Jambi. Selama ini kekurangan asupan gizi menjadi problem utama kasus stunting di Jambi. Banyak di antaranya terjadi karena kemiskinan ekstrem dan kurangnya perhatian masyarakat sekitar.
Dalam program ini, jumlah orang tua asuh stunting akan ditambah. Mereka ini diminta memperhatikan balita stunting di daerahnya. Caranya, memberikan bantuan makanan tambahan kepada mereka. Peserta orang tua asuh tidak hanya individu, tetapi bisa juga lembaga yang nantinya bersama-sama mengumpulkan bantuan. Setelah bantuan tersebut terkumpul, selanjutnya bantuan tersebut diberikan kepada keluarga yang berisiko dan anak stunting.
“Yang diberikan dalam program BAAS, di antaranya adalah susu, telur, dan makanan yang bisa memberikan nutrisi kepada balita,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno. Program ini bukan hal baru di Jambi, akan tetapi akan lebih digencarkan lagi.
Di Provinsi Jambi, sudah banyak instansi, termasuk perusahaan, yang memberikan bantuan dan program orang tua asuh stunting. “Jadi, konsepnya itu menyuplai bahan makanan tertentu selama enam bulan, di mana untuk satu anak dalam satu bulan mendapatkan bantuan kurang lebih senilai Rp450 ribu,” kata Putut.
Orang tua asuh ini merupakan salah satu program yang sudah diterapkan di mana-mana dan menemukan keberhasilan secara signifikan. Di Papua, di mana kemiskinan ekstrem menjadi masalah besar, banyak terbantu dengan sistem orang tua asuh ini. Menurut Koordinator Wilayah Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Pemerintah Provinsi Papua Barat, Bachri Yasin, penerapan program orang tua asuh mendorong percepatan penurunan stunting pada setiap kabupaten di provinsi tersebut.
Di Papua, balita-balita yang telah dinyatakan tidak kekurangan gizi dan telah mengalami pertumbuhan normal, kebanyakan adalah balita asuh para pejabat dan aparatur pemerintah. Menurut data Kabupaten Manokwari Selatan, program orang tua asuh berhasil menurunkan stunting sebesar 43 persen dari populasi balita stunting yang ada. Pemerintah daerah setempat menargetkan penurunan prevalensi stunting di Manokwari Selatan hingga akhir tahun 2023 sebesar 70 persen, sehingga program intervensi terus dimaksimalkan.
Kolaborasi pemerintah provinsi dan kabupaten serta partisipasi mitra pembangunan telah memberikan dampak signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan program intervensi stunting. Mitra swasta banyak berpartisipasi memberikan makanan tambahan bergizi dan susu dalam program pemberian makanan tambahan. (mjr.mw)