JAKARTA (stunting.go.id)- Perusahaan investasi Northstar akan mendanai sebuah perusahaan startup kesehatan yang salah satunya akan didedikasikan untuk menangani stunting di Indonesia. Nama startup yang akan dibuat itu adalah PrimaKu, yang saat ini dikontrol oleh PT Cipta Medika Informasi. PrimaKU sudah dikenal sebelumnya sebagai aplikasi tumbuh kembang anak yang sudah existing dengan 1,2 juta pengguna di Indonesia.
Northstar Group adalah sebuah perusahaan investasi milik komisaris GoTo (Gojek-Tokopedia), Patrick Walujo. Dengan suntikan dana segar dari investor, PrimaKu akan lebih diarahkan untuk memitigasi stunting di Indonesia.
Pada saat ini, PrimaKu yang pertama kali diluncurkan tahun 2017 menyediakan layanan telehealth tumbuh kembang anak dan berambisi memberantas stunting di Indonesia. Selain Northstar, investor yang terlibat dalam pendanaan seri A di PrimaKu adalah modal ventura Taiwan AppWorks dengan partisipasi dari BRI Ventures dan BIG Ventures.
Ide dasar pembuatan aplikasi ini adalah memudahkan orang tua mengawal pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Aplikasi yang terhubung dengan dokter dinilai memudahkan para orang tua dalam memantau tumbuh kembang anak sejak dini secara rutin dan berkelanjutan. Selain mengandalkan fitur-fiturnya, PrimaKu juga bermitra dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
CEO PrimaKu, Muhammad Aditriya Indraputra, mengatakan di Indonesia masih banyak balita mengalami kekurangan gizi atau stunting. Selain itu, kesadaran mengenai praktik pengasuhan anak yang tepat untuk mengoptimalkan kesehatan juga masih kurang, terutama tentang pengasuhan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan mereka.
Tantangannya, saat ini adalah era kebebasan informasi, di mana pemberitaan tentang pola asuh dan perkembangan anak bisa didapat dari mana saja, termasuk media sosial. Maka dari itu, sangat rawan terjadi disinformasi tentang parenting.
Untuk mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak di Indonesia, termasuk stunting, PrimaKu punya fitur pelacakan tumbuh kembang anak secara mandiri. Apabila ditemukan ketidakberesan, pengguna mendapat akses terhadap informasi yang didukung oleh dokter anak. “Platform kami juga memperkenalkan layanan kesehatan anak omnichannel yang inovatif, menyederhanakan proses seperti vaksinasi anak,” katanya. (mjr.mw)