Upaya percepatan penurunan stunting tidak hanya tanggungjawab pemerintah saja, namun ini merupakan tanggungjawab semua pihak. Konsep penta helix yang melibatkan kerja sama pemerintah, pihak swasta, masyarakat, akademisi, dan media massa harus terus dikembangkan. Sekretariat Wakil presiden terus mendorong kemitraan dengan sejumlah pihak untuk mendukung pemerintah daerah dalam melakukan intervensi stunting.
Hingga saat ini, Setwapres telah menjalin kerja sama dengan 15 mitra. Salah satu program kemitraan yang telah dilaksanakan oleh Setwapres adalah kerja sama dengan PT Mayora untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kerja sama tersebut telah diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 11 Februari 2020 silam.
“Kemitraan ini akan terus kita galakkan dan ini sekaligus menjadi prioritas kita, bahwa penurunan stunting tidak hanya bisa dilaksanakan oleh pemerintah saja, namun harus juga mengajak serta mitra-mitra, seperti partner kerja istilahnya,” kata Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Setwapres saat memberikan sambutan dalam acara Kick Off Program Kemitraan Cegah Stuntingdi Pandeglang, Banten, Sabtu (30/10).
Suprayoga menekankan agar Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mereplikasi atau mengadopsi pola-pola yang sudah dianggap berhasil oleh kegiatan kemitraan dan bisa menjadi kebijakan dalam upaya penurunan stunting. Bantuan dari mitra ada jangka waktunya, sehingga diperlukan kesadaran Pemda agar dapat melanjutkan hasil positif ketika program kerja sama dengan mitra berhenti.
“Kita harapkan dari Pemda adalah keberlanjutannya. Ini akan bisa menjadi contoh. Bisa dijadikan best practice atau lesson learned yang bisa diadopsi oleh Pemda untuk dapat diperluas di daerah lainnya,” tambah Suprayoga.
Dirinya juga mengharapkan adanya perluasan jumlah desa yang mendapatkan asistensi pada faktor-faktor yang mendukung percepatan penurunan stunting.Ini yang nantinya akan ditekankan oleh Setwapres kepada para mitra.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Pandeglang, Utuy Setiadi mengatakan bahwa wilayahnya merasa terbantu oleh sejumlah pihak (para mitra) dalam upaya penurunan stunting. Kerja sama telah dilakukan dengan LSM, akademisi, juga mitra swasta. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong turunnya angka prevalensi stunting di Pandeglang.
“Kami menjalin beberapa kemitraan dengan LSM perguruan tinggi, pihak swasta dan sebagainya telah kami lakukan mulai tahun 2018, sehingga tugas dari Pemda mudah-mudahan tidak terlalu berat karena mendapat perhatian dari berbagai pihak,” kata Utuy.
Sedangkan,Intan Rionita Latief, Head of Public Relations PT. Mayora menyampaikan bahwa kerja sama dengan Setwapres diharapkan dapat menjadi bagian dalam upaya memberikan edukasi yang berkesinambungan kepada masyarakat pada pencegahan stunting.
Dalam program ini, PT Mayora memberikan bantuan berupa peralatan untuk posyandu dan makanan tambahan pada 23 posyandu di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara rinci penerima bantuan dari PT Mayora yaitu 544 penerima manfaat dari 10 Posyandu di Desa Cadasari, Kabupaten Pandeglang, 235 penerima manfaat dari 5 Posyandu di Desa Suka Indah, Kabupaten Serang, dan 898 penerima manfaat dari 8 Posyandu di Desa Sukaraja, Kabupaten Lebak.
“Dari hal terkecil yang kami lakukan ini, kami memohon dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat agar dari hal kecil yang kita lakukan ini bisa menjadi hal besar sehingga di akhir nanti yaitu pada penghujung 2024 mudah-mudahan tercapai apa yang kita upayakan bersama yaitu turunnya angka stunting menjadi 14 persen,“ ujar Intan.