KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

RINGKASAN EKSEKUTIF – Desain Berbasis Masyarakat – Berinovasi untuk penurunan stunting di Indonesia
RINGKASAN EKSEKUTIF – Desain Berbasis Masyarakat – Berinovasi untuk penurunan stunting di Indonesia

Pendekatan Desain Berbasis Masyarakat bertumpu pada gagasan bahwa masyarakat merupakan bagian terpenting yang harus terlibat secara langsung dalam merancang proses perubahan untuk dirinya.

Desain yang dikembangkan melalui studi ini merupakan lanjutan dari dua studi sebelumnya, yaitu mengenai praktik PMBA dan perkembangan anak usia dini di masyarakat dan pengembangan peta jalan untuk pengembangan strategi Komunikasi Perubahan Sosial dan Perilaku (SBCC roadmap). Penerapan Desain Berbasis Masyarakat diharapkan mampu meningkatkan praktik PMBA dan pendampingan perkembangan anak usia dini yang berkontribusi dalam pencapaian target untuk percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Studi ini dilakukan di skala kabupaten yang berlokasi di enam provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Keenam lokasi tersebut dipilih melalui proses konsultasi dengan pemerintah Indonesia. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menyeleksi kabupaten antara lain: termasuk dalam 100 kabupaten prioritas dengan kasus stunting tertinggi dan lokasi pelaksanaan di kabupaten tersebut harus mewakili tipologi dan karakteristik berbagai kelompok masyarakat pedesaan di Indonesia, baik di bagian timur, tengah, maupun barat.

Menurut studi yang dilakukan Alive & Thrive (2018-2019), informasi dan panduan mengenai PMBA telah banyak tersedia namun belum diimplementasikan secara luas oleh masyarakat. Panduan PMBA tersebut dianggap masih terlalu umum dan belum menjawab permasalahan yang dihadapi di skala lokal. Melalui upaya yang tepat, masyarakat dapat didorong untuk mengadaptasi praktik PMBA dan perkembangan anak usia dini sehingga lebih efektif dan relevan dengan kondisi keluarga.

Pendekatan Desain Berbasis Masyarakat dilakukan dengan melibatkan keluarga secara penuh untuk merumuskan inovasi dalam membangun perilaku positif terkait pencegahan stunting. Orang tua dan keluarga yang terlibat diharapkan menjadi semakin termotivasi dan mandiri dalam menerapkan praktik pemenuhan gizi anak yang sesuai dengan kaidah PMBA dan perkembangan anak usia dini.