Pengukuran anak balita di Manokwari, Papua Barat. (Foto: Antara)

MANOKWARI (stunting.go.id)- Sebanyak 35 dari 80 anak balita stunted di Kabupaten Manokwari Selatan dinyatakan telah pulih dari kekurangan gizi kronis. Anak-anak yang berhasil dicukupi kebutuhan gizinya ini adalah para anak asuh pada program penurunan stunting.

Meski telah dinyatakan sehat, namun anak-anak tersebut tetap dalam pemantauan. Program intervensi seperti pemberian makanan tambahan bergizi, serta pengukuran tinggi dan berat badan terhadap puluhan anak itu tetap dilakukan.

Menurut Koordinator Wilayah Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Pemerintah Provinsi Papua Barat, Bachri Yasin, penerapan program orang tua asuh mendorong percepatan penanganan stunting pada setiap kabupaten di provinsi tersebut.

Balita-balita yang telah dinyatakan tidak kekurangan gizi dan telah mengalami pertumbuhan normal ini merupakan anak asuh dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw sebanyak sepuluh anak dan 15 anak lainnya adalah asuhan pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah provinsi.

Menurut data Kabupaten Manokwari Selatan, program anak asuh berhasil menurunkan stunting sebesar 43 persen dari populasi balita stunting yang ada. Pemerintah daerah setempat menargetkan penurunan prevalensi stunting di Manokwari Selatan hingga akhir tahun 2023 sebesar 70 persen, sehingga program intervensi terus dimaksimalkan.

Kolaborasi pemerintah provinsi dan kabupaten serta partisipasi mitra pembangunan telah memberikan dampak signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan program intervensi stunting. Mitra swasta banyak berpartisipasi memberikan makanan tambahan bergizi dan susu dalam program pemberian makanan tambahan. (mjr.mw)